Ilustrasi pekerja. (Foto: M Agung Rajasa)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi. Hal ini guna mempersiapkan generasi muda Indonesia dan angkatan kerja, utamanya saat menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19.

“Sektor ketenagakerjaan mengahadapi isu yang luar biasa berat karena pengaruh digitalisasi dan pandemi, di mana dalam kondisi ini pengaruh akan teknologi akan sangat besar,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J Supit .

Anton memaparkan besarnya jumlah usia produktif di Indonesia yang akan terus meningkat sepanjang masa bonus demografi, Kadin akan terus mendorong seluruh elemen dunia usaha untuk melakukan upaya penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.

Sementara itu Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan, UMKM mempunyai potensi yang sangat penting di mana penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut sangat besar. UMKM diharapkan mampu memanfaatkan program vokasi guna peningkatan daya saing industri UMKM.

Dalam konteks tersebut, program vokasi akan menjamin UMKM untuk mempunyai akses terhadap SDM unggul yang menjadi kunci daya saing UMKM. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal perlu dibangun sistem pendidikan dan pelatihan yang didalamnya sudah harus mengantisipasi perkembangan teknologi dan transformasi kedepan.

“Ada beberapa model pendidikan dan pelatihan vokasi yang bisa diterapkan. Dan melihat kebutuhan yang ada saat ini, Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan,” kata Rosan.

Menurutnya, sistem pendidikan dan pelatihan vokasi harus dibangun dengan memperhatikan seluruh elemen yang ada. Keterlibatan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) didalamnya pun menjadi hal yang penting.

Oleh karena itu, sektor swasta perlu untuk mempersiapkan diri sehingga mampu menjadi mitra pemerintah dalam hal pengembangan SDM Indonesia. Untuk mempersiapkan DUDI itulah, atas inisiatif dari pelaku usaha di Indonesia, dalam hal ini KADIN Indonesia yang didukung oleh IHK Trier (KADIN Trier – Jerman), menerbitkan Buku Panduan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi didalam Perusahaan berdasarkan pengalaman khususnya di Jerman dan negara lainnya yang telah sukses menjalankan vokasi.

Pola yang diadopsi dalam buku panduan tersebut bahkan diterapkan di negara-negara lain seperti Malaysia, dan Singapura dikarenakan mampu menjamin daya saing global dan masa depan generasi muda.

Pada kegiatan peluncuran buku panduan, yang diselenggarakan secara daring pada 23 Februari 2021 oleh Ketua Umum KADIN Indonesia itu, disampaikan bahwa konten di dalam buku ini menjelaskan persyaratan minimal untuk menjamin kesuksesan vokasi.

Persyaratan tersebut diantaranya; kurikulum pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada transfromasi industri, kemitraan antara sektor pendidikan dengan sektor swasta, pelatih di industri dan guru sekolah yang berkualitas, penjaminan mutu, dan standarisasi yang diakui secara nasional dan internasional.