Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo Minta "Rest Area" di Jateng diisi oleh pelaku UMKM. (Foto: Gesuri)

Semarang, MNEWS.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pengelola jalan tol di wilayah Jateng mengizinkan masyarakat mengelola tempat istirahat (rest area) untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kami minta agar pemkab dan desa dilibatkan, kalau bisa mereka menjadi pemilik, bisa mengelola atau mungkin jadi investor,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan bahwa dengan demikian, masyarakat bisa merasakan dampak dari pembangunan jalan tol. Terutama dari sisi pemanfaatan tanpa dibebani biaya sewa. Selain itu, Ia  meminta pengelola jalan tol memerhatikan sosialisasi dan edukasi pembangunan jalan tol pada masyarakat. Sebab sejumlah permasalahan seperti pembebasan lahan masih mungkin muncul dan perlu diselesaikan.

“Persoalan sosial harus diperhatikan, akses jalan, akses saluran air, dan sebagainya. Jangan sampai karena pembangunan tol, ada warga yang terasingkan dari komunitasnya dan itu sudah terjadi di Brebes dulu,” ungkapnya.

Ia menambahkan juga bahwa kontraktor memperhatikan timbunan yang akan digunakan untuk pembangunan. Karena selama ini timbunan jalan tol justru menimbulkan masalah lingkungan. “Karena ini ada hubungannya dengan galian C. Jangan sampai lingkungan rusak, juga cara mengangkutnya yang sembarangan membuat jalan juga rusak. Saya minta ada koordinasi dengan tim kami agar dicarikan solusi terbaik,” tambah Ganjar.

Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Arsal Ismail menegaskan siap menindaklanjuti perintah Gubernur Ganjar dan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang dilintasi proyek jalan tol Solo-Yogyakarta dan Bawen-Yogyakarta, terkait pengelolaan rest area.

“Kami akan bekerja sama dengan pemda-pemda setempat untuk memberikan kesempatan kepada UMKM. Karena sesuai aturanmemang ada kesempatan 30 persen bagi pelaku UMKM, nanti biar pemda yang mengatur,” ujar Arsal.

Sementara terkait pembebasan lahan, Arsal menambahkan hal itu sudah teratasi dengan baik. Progres pembangunan jalan tol Solo-Yogya dan Bawen-Yogyakarta, juga terus berjalan. “Sebagian tanah sudah bebas, jadi kami targetkan triwulan kedua sudah bisa dilakukan konstruksi. Kalau tol Bawen-Yogyakarta, masih penetapan panlok, harapannya September 2021 sudah mulai bisa pembayaran pembebasan lahan, rapi secara keseluruhan, dua ruas tol baru itu ditargetkan rampung pada 2024,” tambahnya.