MNEWS.co.id – Banyak cara yang bisa dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bisa menembus pasar internasional. Salah satunya melalui pemasaran digital yang masih menjadi cara ampuh untuk menjaring pembeli, sepanjang produk yang dijual memiliki nilai khas dan keunikannya tersendiri.
Inilah yang diutarakan oleh Aziz Bahtiar dan Wahyu Liz Sundoro selaku pelaku UMKM Solo yang bisa menembus pasar internasional. Aziz mengaku produk aksesorisnya sekarang ini bisa masuk ke sejumlah negara di Eropa. Demikian pula dengan Wahyu Liz selaku pendiri Adaideaja, boneka kostum mampu menembus pangsa pasar Asia. Bahkan saat ini, Wahyu memiliki kantor cabang di Thailand dan Malaysia.
“Usaha yang prospektif adalah usaha yang unik dan berbeda. Usaha yang orang lain nggak kepikiran,’’ ujar owner Adaideaja Corp, asal Yogyakarta itu saat berbicara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) “Strategi UMKM Solo Tembus Pasar Internasional”, Senin (25/7/2022).
Aziz tak membayangkan produk aksesorisnya diminati oleh orang Eropa. Sebagai pedagang di Pasar Kliwon, semula saat pandemi Covid-19 mendera dunia, Aziz mulai kelimpungan untuk menjual produknya.
Melalui jaringan bisnisnya dan kemudahaan mengakses informasi, mulai ada pemesan dari luar negeri. Sampai sekarang ini pun pesanan terus mengalir, terutama aksesoris-aksesoris tradisional. Ia pun mengaku tak hanya membuat aksesoris lokal Jawa saja. Sejumlah pelaku UMKM di sejumlah provinsi juga diajak olehnya untuk berkolaborasi.
“Alhamdulillah, saya bisa mengajak pelaku UMKM dari Sumatera, Kalimantan,” ucapnya.
Wahyu pun demikian. Boneka kostum dan kaus yang dijualnya banyak peminatnya. Ia tidak memiliki rumus apa pun dalam dunia pemasaran. Semua dijalani dengan apa adanya. Di era digital sekarang ini, lanjut dia, pelaku UMKM harus rajin dan konsisten untuk mem-posting produk di media sosial atau platform digital yang dimiliki.
Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri yang turut hadir dalam kegiatan tersebut pun mengapresiasi langkah kedua pengusaha mikro tersebut yang telah mampu menembus pasar internasional.
Ia mengatakan jika pelaku UMKM perlu memiliki kreasi, inovasi. Pemerintah juga mendorong masyarakat untuk berwiraswasta. Pun demikian, pemerintah diminta tidak mempersulit proses perizinan.
“Tidak sedikit pelaku UMKM mampu menembus pasar internasional. Ada keunikan dan kekhasan produk supaya bisa diterima pasar,” ujarnya.