Jakarta, MNEWS.co.id – Seiring dengan masa pandemi yang berkepanjangan, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga semakin kesulitan untuk mempertahankan usahanya. Tanpa adanya inovasi dan adaptasi dengan perubahan yang tengah terjadi, para pelaku UMKM bisa saja harus kehilangan usaha yang menjadi sumber penghasilan mereka.
Di tengah tantangan usaha yang muncul di masa pandemi, ada saja beberapa pegiat UMKM yang berhasil menemukan jalan dan membuat strategi untuk menyelamatkan bisnis mereka, salah satunya adalah Amanda Nuraini pemilik usaha Tahu Krispi Fatmawati.
Dalam kegiatan DiaRi episode 11 bertajuk ‘Bangkit Bersama UMKM’ yang diadakan oleh MRT Jakarta secara daring, Kamis, (26/7/21), Amanda menceritakan kesulitan usaha yang dialaminya selama masa pandemi. Kendala seperti penurunan omzet, berkurangnya permintaan, hingga bisnisnya yang terdampak namun Ia terus berjuang agar tetap bertahan dan beradaptasi untuk menyelamatkan bisnisnya.
Amanda mengatakan selama masa pandemi sudah seharusnya pelaku usaha bisa beradaptasi dengan standar gaya hidup baru dan menyesuaikan perubahan. Perubahan itu mulai dari penerapan pembatasan aktivitas di luar rumah hingga kebijakan untuk bekerja dari rumah yang sudah dilakukan oleh beberapa pelaku usaha.
“Untuk tetap survive, diperlukan upaya membangun kesadaran yang tinggi bagi pelaku usaha khususnya UMKM agar bisa beradaptasi,” ujar Amanda dalam kegiatan DiaRi episode 11 bertajuk ‘Bangkit Bersama UMKM’ yang diadakan oleh MRT Jakarta secara daring, Kamis, (26/7/21).
Amanda menyatakan dirinya dapat bertahan dengan beberapa strategi salah satunya dengan menggunakan teknologi digital untuk mempeluas usahanya. Digitalisasi dinilai menjadi strategi paling mumpuni untuk membantu pelaku usaha bertahan dan bangkit di masa pandemi yang juga telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang atau jasa dari luring (offline) ke daring (online) yang kian meningkat.
“Jadi saya memanfaatkan peluang di dalam ekosistem digital yaitu media sosial untuk memberikan informasi serta inovasi yang dilakukan terhadap produk tahu krispi ini,” tambahnya.
Inovasi produk juga mutlak diperlukan bagi UMKM sehingga dapat dikembangkan serta menjadi tantangan tersendiri untuk pelaku usaha. Salah satunya yang dilakukan Amanda yaitu menghadirkan berbagai macam sambal seperti sambal bawang dan kecap sebagai menu pendamping, sehingga konsumen bisa menikmati tahu krispi dengan lebih nikmat.
Bagi Amanda, produk yang mengalami inovasi akan mendapatkan respon positif dari pelanggan dan dapat menggaet lebih banyak konsumen khususnya melalui platform digital.
Selanjutnya melakukan kolaborasi. Ia mengakui salah satu manfaat terbesar kolaborasi adalah kesempatan untuk mendapatkan banyak inspirasi dan belajar. Karena setiap interaksi yang dilakukan dengan seseorang di luar lingkaran bisnisnya dapat mengajari sesuatu yang berharga. Kolaborasi juga dapat menginspirasi dan membantu pelaku usaha untuk berpikir dengan cara baru.
“Mungkin contohnya itu bisa berkolaborasi dengan sesama pelaku usaha atau bergabung dengan komunitas. Salah satunya saya bergabung dengan Sahabat UMKM dan dapat banyak manfaat seperti bisa bertukar informasi dengan sesama UMKM hingga pelatihan,” ungkap Amanda.
Amanda menambahkan, selama masa pandemi Ia juga memangkas biaya bisnis hingga operasional. Ia membatasi pengeluaran dengan menghemat biaya produksi dan memilih anggaran mana yang sangat berdampak terhadap bisnis, serta biaya yang harus dikurangi terhadap kegiatan usaha miliknya.
Misalnya meminimalisir biaya promosi melalui media sosial dengan beralih mempromosikan strategi mulut ke mulut (word of mouth) di sekitaran lingkup terdekat. Selain itu Ia juga meminta kerabatnya untuk mempromosikan produk tahu krispinya melalui media sosial mereka.
Dan yang terakhir yaitu menjaga hubungan baik terhadap pelanggan. Amanda mengakui strategi tersebut sangat menguntungkan karena dapat memberikan pengalaman terbaik bagi mereka dan hubungan dengan pelanggan tetap terjalin baik secara offline atau online.
Selain itu, mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan juga memungkinkan mereka untuk melakukan pembelian ulang terhadap produknya. Dengan menjaga hubungan pelanggan yang baik, menurutnya dapat membuat pelanggan loyal terhadap usahanya.
Digitalisasi menjadi strategi utama UMKM guna menjaga produktivitas dan mempertahankan pendapatan mereka di tengah kondisi pandemi. Selain itu, platform digital juga dapat memperluas jangkauan pasar untuk mempromosikan produk sembari mematuhi kebijakan pembatasan sosial yang masih diterapkan hingga kini.