Ilustrasi. (Foto: Pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id – Covid-19 telah berhasil mempercepat proses digitalisasi perusahaan dan individu yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Secara bersamaan, pandemi juga mengharuskan bisnis mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang terus berubah.

Pengiklan digital juga harus meninjau kembali cara untuk menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen secara lebih intens dengan anggaran yang lebih ketat. Sehingga, tidak heran semakin banyak pengiklan digital yang berpaling ke Open Internet (Internet Terbuka).

Anda mungkin masih sangat asing dengan istilah ‘Open Internet,’ tapi sebenarnya kita menggunakannya setiap hari. Menurut data terbaru dari Global Web Index, orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 8,5 jam setiap harinya online, lebih dari setengahnya dihabiskan di open internet, yang termasuk konten berita online, over-the-top (OTT), dan juga streaming musik.

Konsumsi konten OTT di Indonesia meningkat 16 persen sejak Q3 tahun lalu, sedangkan media sosial hanya tumbuh sekitar 2 persen.

Tahun 2022 menjadi peluang bagi pengiklan untuk meningkatkan pertumbuhannya dengan tiga tren digital marketing yang ditawarkan oleh open internet.

1 . Memanfaatkan data untuk menjadi lebih fleksibel

Kita dihadapkan dengan realita di mana pembatasan dan kondisi pasar dapat berubah dalam hitungan detik, sehingga pengiklan turut beralih ke periklanan berbasis data, atau programmatic advertising (periklanan terprogram).

Cara ini memberikan mereka fleksibilitas untuk mengontrol secara penuh dan memanfaatkan setiap data yang tersedia untuk membeli impresi iklan sesuai dengan nilainya yang relatif dengan target bisnis jangka pendek atau panjang mereka.

Dengan kekuatan data, pengiklan dapat menayangkan atau memberhentikan kampanye mereka secara real-time; menyesuaikan anggaran; dan mengganti materi kreatif bahkan saat kampanye sedang berjalan.

Open internet memungkinkan pengiklan untuk melakukan hal-hal tersebut. Dengan anggaran dana yang semakin diperhatikan di tahun yang baru, peran periklanan terprogram untuk mencapai tujuan kampanye menjadi semakin penting dibandingkan tahun sebelumnya.

2. Menghubungkan periklanan dengan hasil bisnis di dunia nyata

Dulu, pengiklan sangat tergantung pada indikator kerja utama (KPI), seperti cost per thousand (CPM), cost per action (CPA), click-through rates (CT R) untuk mengukur kinerja suatu kampanye. Namun sebenarnya, penggunaan KPI ini tidak sesungguhnya merefleksikan pertumbuhan bisnis.

Masa pandemi telah mempertajam fokus terhadap pengukuran iklan dan juga pentingnya menghubungkan kinerja kampanye ke hasil bisnis. Banyak pengiklan yang akan mencari metrik untuk mengukur dampak dari iklan yang sesungguhnya, seperti penjualan offline dan online, kunjungan ke toko, dan persepsi brand.

Saat kondisi pandemi semakin membaik, pengiklan juga akan menilai kembali cara pengukuran iklan mereka dalam dunia fisik dan digital, saat konsumen sering berpindah aktivitas antara dunia online dan offline.

Sekarang, perusahaan dapat menggunakan platform untuk mengukur kunjungan offline (toko) untuk kampanye digital mereka, dari industri hiburan, properti, otomotif, FMCG, dan fashion. Pemain di sektor pariwisata dan perhotelan juga dapat mengukur keberhasilan dari paket liburan yang dipromosikan.

3. Strategi Pemasaran Omni-channel adalah Kunci

Saat ini konsumen memiliki berbagai jenis pilihan dari perangkat dan konten, baik dari situs web, aplikasi mobile, OTT, streaming audio, dan juga podcast, sebagai gambaran, dan ini belum semua.

Kembali mengutip Global Web Index, lebih dari 30 persen pengguna internet di Indonesia memiliki lebih dari dua perangkat dan 7 persen memiliki lima perangkat.

Melalui perangkat-perangkat ini, orang Indonesia menghabiskan waktu mereka lebih banyak di open internet untuk mencari konten yang mereka suka. Dengan audiens yang terus berpindah dari satu platform ke platform Iainnya, pengiklan dapat memberikan lebih banyak cerita unik di open internet.

Dengan mulainya tahun baru, pengiklan harus memanfaatkan data agar lebih fleksibel dan membuat keputusan tepat yang akan mengoptimalkan kampanye mereka saat sedang berjalan.

Open internet memberikan peluang baru bagi pengiklan untuk terhubung dengan audiens mereka di setiap perjalanan konsumen. Dengan pengiklan yang semakin sadar terhadap kekuatan dari data, mereka akan mengukur dan membandingkan efektivitas dari kampanye mereka di setiap kanal periklanan. Situs web, aplikasi, streaming audio, dan OTT. Semua ini hanya mungkin dilakukan di open internet.