Strategi Percepatan Pemulihan Ekonomi Indonesia Menuju Endemi COVID-19
Ilustrasi. (Foto: freepik.com/fanjianhua)

MNEWS.co.id – Indonesia adalah negara yang memiliki posisi strategis dalam menentukan arah dan memajukan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta memiliki sumber daya alam melimpah dan potensi pengolahan energi terbarukan yang besar.

Sebagai negara terbesar dalam ASEAN dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang signifikan, Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang dapat menjadi motor bagi pertumbuhan regional.

Ini didukung dengan sistem finansial, perbankan, kebijakan pemerintah dan stabilitas ekonomi di dalam negeri yang membuat ekonomi Indonesia kini lebih tangguh.

Persahabatan dan kolaborasi sepuluh negara di dalam kawasan Asia Tenggara juga memberikan optimisme pertumbuhan di kawasan ini serta menunjukkan kontribusi ASEAN terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dimulai dari iklim ekonomi ASEAN yang menjanjikan, tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil ASEAN pada tahun 2022 yang mencapai 5,2%.

Selain itu, PDB ASEAN berada di posisi kelima di antara negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, hingga Jerman. dengan mencapai US$3,3 triliun (per tahun 2021).

“Kepemimpinan Indonesia di KTT ASEAN menciptakan peluang bagi kita untuk mengambil peranan dalam peralihan industri menuju arah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pada acara KTT ASEAN 2023, kami bersama dengan Bapak Presiden Jokowi, Kepala negara-negara ASEAN, serta para pelaku industri membahas upaya-upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk membangun masa depan yang lebih hijau. Kami berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berjalan berdampingan menuju percepatan ekonomi berkelanjutan yang lebih hijau dan inklusif,” ungkap Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong dalam keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi MNEWS.co.id.

Kesuksesan Indonesia dalam memimpin upaya keberlanjutan di ASEAN juga dapat memberikan dorongan positif bagi negara-negara lain dalam kawasan untuk mengadopsi praktik berkelanjutan.

Dalam mendukung perwujudan sustainable finance yang menjadikan Indonesia sebagai motor pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara, Bank DBS Indonesia menjalankan berbagai strategi untuk bisa merangkul lebih banyak pihak dalam perjalanan membangun ekonomi hijau.

Dimulai dari menggencarkan pemberian fasilitas kredit berkelanjutan hingga Rp 5,5 triliun pada akhir tahun 2023, bekerja sama dengan berbagai sektor, termasuk real estat, energi terbarukan, dan industri manufaktur serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga membentuk Indonesia Sustainability Council sebagai dewan yang membantu menjalankan strategi dan roadmap Bank DBS Indonesia dalam mengatasi isu environmentsocial, dan governance (ESG).

Dalam upaya mencapai emisi nol bersih (net-zero emissions) menjelang tahun 2050, Bank DBS Indonesia juga menghadirkan solusi keuangan dan konsultasi strategis kepada seluruh pihak, mulai dari pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat untuk bisa bertransisi menuju lower carbon business model dan menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam aktivitas bisnis.