Photo by PhotoMIX Ltd. from Pexels.
Photo by PhotoMIX Ltd. from Pexels.

Paris, MNEWS.co.id – Dalam pembahasan tema “Unlocking the Potential of Digital Transition: The Role of Governments and Importance of International Cooperation” di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Ministerial Meeting 2019, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjelaskan komitmen Indonesia untuk terus berinovasi dalam menerapkan ekonomi digital yang mampu membuat Indonesia meningkatkan produktivitas ekonomi dan membuka kesempatan lapangan kerja baru.

“Indonesia diprediksi menjadi pemimpin pasar e-commerce Asia Tenggara dengan prediksi share sebesar 52 persen pada 2025. Capaian tersebut akan tercipta berkat dorongan perkembangan masyarakat kelas menengah dan perbaikan akses infrastruktur digital,” ujar Menteri Bambang dalam keterangan tertulisnya di Paris, Prancis, Rabu (22/5/2019).

Optimisme tersebut muncul salah satunya karena keberhasilan Indonesia di daftar peringkat teknologi informasi dan komunikasi dalam laporan Global Information Technology Report. Indonesia melesat ke peringkat 64 dari 148 negara pada 2015, naik signifikan dari peringkat 76 di 2013 dari 144 negara (World Economic Forum).

Namun, meski berhasil menduduki peringkat yang cukup baik, pertumbuhan teknologi informasi Indonesia masih dapat ditingkatkan dengan penyediaan infrastruktur yang lebih mumpuni.

“Indonesia membutuhkan usaha kolektif dari berbagai pihak, tak terbatas hanya pada pemerintah saja. Di era digital seperti saat ini, inklusi, efisiensi, dan inovasi sangat dibutuhkan agar teknologi informasi dan komunikasi Indonesia dapat terus meningkat kualitasnya,” ungkap Menteri Bambang.

Pemerintah Indonesia terus meningkatkan pelayanan teknologi komunikasi dan informasi bagi pengguna internet di Indonesia yang mencapai 143,26 juta jiwa atau sebesar 54,7 persen dari total penduduk Indonesia, sementara penetrasi gawai (telepon genggam/tablet) mencapai 50,1 persen pada 2017.

Hingga 2019, data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan progres signifikan terkait teknologi informasi dan komunikasi Indonesia, di antaranya sebanyak 478 dari total 514 kabupaten/kota sudah terjangkau Palapa Ring, 1086 Base TranceiverStations sudah tersebar di area perbatasan dan tertinggal, 4.111 akses internet bagi sekolah, fasilitas kesehatan, dan kantor-kantor perkotaan, hingga penyediaan 150 Gbps High Through put Satellite.

“Tidak dapat dipungkiri, teknologi informasi harus menjadi salah satu prioritas pembangunan karena selain menjadi jendela informasi, juga bisa membantu mendistribusikan kesejahteraan masyarakat melalui Bantuan Pangan Non Tunai, misalnya. Digitalisasi juga membantu Indonesia untuk menerapkan kebijakan yang lebih tepat dan akurat dengan menggunakan data valid yang tersedia melalui One Data Indonesia yang keseluruhan operasionalnya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi,” tutup Menteri Bambang.