Jakarta, MNEWS.co.id – Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan tetap menjadi garda terdepan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun sangat perlu juga untuk membuka kerjasama investasi.
“Indonesia pernah diselamatkan ekonominya sama UMKM. Pada saat krisis moneter, korporasi besar melarikan diri. Tapi yang selamatkan kita adalah UMKM. Jadi UMKM masih jadi garda terdepan untuk pertumbuhan ekonomi kita. InsyaAllah bulan depan 99,99 persen total usaha itu UMKM, dan satu-satunya yang menyelamatkan pertumbuhan bangsa, tapi kami terbuka untuk kerja sama,” katanya.
Bahlil menambahkan bahwa pelaku UMKM itu mampu membuka 100 juta lapangan pekerjaan. Itulah alasan dirinya tetap melindungi UMKM, karena menurutnya 60 persen Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbang oleh UMKM.
Ia berharap UMKM bisa berkolaborasi dengan investor, namun jangan mengakusisi saham daripada saham UMKM itu sendiri. “Kita bisa kolabs dengan asing, lewat kemitraan,” ujarnya.
Hal serupa dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, pada November tahun 2019, yakni pihaknya punya tekad untuk membawa produk-produk pelaku UMKM punya daya saing tinggi dan bisa masuk ke dalam rantai pasok global (global value chain).
Salah satunya dengan program yang ia canangkan, yakni dengan memberi dukungan pembiayaan dan investasi. Hal ini dilakukannya lantaran banyak UMKM yang punya masalah dalam hal pembiayaan.
“Bukan sedikit, banyak pembiayaan yang diberikan ke UMKM. Bank non-bank, kredit non-kredit, tapi tidak mudah UMKM akses itu. Kita buat bagaimana agregasi bisa dipercepat,” kata Menteri Teten.