Jakarta, MNEWS.co.id – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Hetero Space yang ada di Solo, Jawa Tengah untuk mendorong kreativitas anak muda agar mampu menjadi startup di bidang usaha.
Hetero Space Solo berdiri di atas lahan seluas 1.500 meter persegi. Beberapa fasilitas yang ada di dalamnya seperti komunal area, maker space, private office, meeting room, studio, event space, hingga gaming area.
“Harapan saya ini jadi hub untuk creative hub (wadah kreativitas) berikutnya, karena di Solo itu sudah banyak banget. Mas Gibran (Wali Kota Surakarta) sudah buat banyak. Nah sekarang Hetero Space yang ada di sini kami harapkan bisa menambah nuansa itu,” kata Ganjar.
Ganjar meminta agar generasi muda memanfaatkan keberadaan Hetero Space untuk mengembangkan kreativitas mereka. Ia juga menyebut kehadiran Hetero Space tersebut demi menyiapkan para entrepreneur baru.
“Kalau bahasanya Mas Gibran tadi wajib (dimanfaatkan) karena banyak anak kreatif yang ada di Solo ini bisa membuat tendangan-tendangan yang luar biasa, nah tugas saya, tugas Mas Gibran memfasilitasi. Sudah kami lakukan maka tinggal memanfaatkan,” tambahnya.
Menurutnya, Hetero Space juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana bertukar pikiran, berdiskusi, dan berkolaborasi.
“Termasuk mencoba mencari akses permodalan, termasuk pendampingan-pendampingan yang kami siapkan dari pemerintah. Harapannya muncul enterpreneur baru, yang muda-muda, jadi startup-nya bisa tumbuh,” ujar Ganjar.
Terkait permodalan, saat ini ada program kredit dari Bank Jateng, yakni kredit startup milennial dengan bunga 7 persen/tahun dan berhak atas cashback 5 persen.
“Jadi bunganya hanya 2 persen/tahun dan plafon Rp25 juta, wis gek ndang utang (segera berutang),” ungkapnya.
Peresmian Hetero Space turut dihadiri Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Acara tersebut dimeriahkan berbagai kegiatan seperti talkshow, pameran UMKM, pentas seni, pameran lukisan, dan bootcamp untuk perusahaan rintisan atau startup.
Hetero Space diinisiasi Ganjar Pranowo dan pertama kali berdiri di Semarang pada 2020. Kini, tempat tersebut sudah membina sekitar 3.000 UMKM. Mereka dibina agar dapat melek teknologi dan cakap dalam memanfaatkan kecanggihan dunia maya. Sementara, di bidang usaha rintisan atau startup, ada sekitar 1.000 usaha yang dibina.