Ilustrasi Aplikasi Gojek. (Foto: Dok. Gojek)

Bandung, MNEWS.co.id – Keberadaan ekosistem ekonomi digital Gojek dinilai mampu memberikan kontribusi terhadap ketahanan ekonomi Kota Bandung, Jawa Barat, selama pandemi. Bahkan, GoFood menjadi peyangga ekonomi bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional.

Berdasarkan hasil riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (singkatnya LD) yang berjudul, “Peran Ekosistem Digital Gojek di Ekonomi Bandung Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19”.

Penelitian menyebutkan solusi teknologi dan non-teknologi yang ditawarkan platform digital Gojek membantu pelaku UMKM di Bandung, mampu beradaptasi sehingga bisa bertahan di situasi pandemi Covid-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya. Salah satunya melalui kemudahan migrasi UMKM dari offline  ke online, atau mempercepat UMKM untuk go digital.

Peneliti LD, Alfindra Primaldhi, dari riset tersebut menunjukkan pentingnya peran ekosistem ekonomi digital dalam membantu UMKM, khususnya usaha mikro, untuk bertahan di masa pandemi. Kondisi pandemi tentu menguji resiliensi (ketahanan) dan kemampuan adaptasi para pelaku usaha di masa krisis.

Salah satu adaptasi itu  adalah adanya perubahan usaha dari yang sebelumnya tradisional menjadi usaha digital. Dari riset ini, tampak pula bahwa para pelaku usaha cukup realistis melihat dampak panjang dari pandemi.

Riset LD menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Bandung bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional. Riset menemukan, kata dia, 73 persen mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Diantara mitra tersebut, 96 persen adalah pengusaha skala mikro. Lebih lanjut lagi, 43 persen di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.  

Mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 88 persen mitra UMKM GoFood, 97 persen mitra UMKM social seller  pengguna GoSend, dan 89 persen mitra  UMKM GoPay.

Hal ini dikarenakan mitra menganggap solusi teknologi dan non-teknologi dari Gojek membantu keberlangsungan usaha mereka. Mitra UMKM GoFood merasakan manfaat dari fitur teknologi pengaturan promosi mandiri via aplikasi GoBiz (69 persen) dan periode promosi GoFood (71 persen).

Sementara mitra UMKM social sellers pengguna GoSend, sangat merasakan manfaat dari fitur layanan GoSend dalam kota (82 persen) dan layanan GoSend antar-kota (37 persen). Sedangkan, mitra UMKM GoPay merasakan manfaat dari fitur penerimaan pembayaran non-tunai (83 persen) dan aplikasi GoBiz (60 persen).

Bahkan  mayoritas mitra UMKM GoFood akan tetap bermitra dengan Gojek untuk jangka panjang (88 persen), karena mereka merasa dapat bertahan bersama Gojek (88 persen). Sekitar 91 persen mitra juga cenderung optimistis bersama Gojek usaha mereka akan tetap tumbuh, penghasilan kembali seperti sebelumnya, dan dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarga. 

Riset LD juga mengungkapkan 88 persen mitra driver di Kota Bandung mendapatkan bantuan dari Gojek selama masa pandemi COVID-19 dan 88 persen mitra mengapresiasi bantuan tersebut