Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tahun ke-10 penyelenggaraan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas)  2021 kembali digelar di masa pandemi. Meski bersamaan dengan isu kemunculan varian baru Covid-19,  Harbolnas berhasil mencatatkan nilai transaksi berkisar Rp18,1 triliun.  

Angka tersebut di atas target yang dipasang Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai  penyelenggara, yaitu Rp13 triliun. Nilai transaksi ini tercatat dalam hasil survei yang dilakukan  perusahaan riset ternama di Indonesia, NielsenIQ Indonesia yang memang memiliki kompetensi di  bidang ini. 

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Bima Laga mengungkapkan optimismenya pada  pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor digital, terutama industri e-commerce.

“Program  Harbolnas terbukti sangat dinanti masyarakat, baik konsumen, juga pelaku usaha. Indonesia yang masih sedang berjuang mengalahkan pandemic memang membutuhkan  program seperti ini untuk membantu pelaku usaha untuk mendorong transaksi, di sisi konsumen  membantu menaikkan daya beli,” kata Bima.

Sementara itu, dalam paparannya, Director of NielsenIQ Indonesia, Rusdy Sumantri menyebut hasil  Harbolnas 2021 sebagai kabar menggembirakan sebagai salah satu wujud adanya potensi pertumbuhan  ekonomi di masa pandemi.

“Pertumbuhan saat ini selaras dengan kenaikan pengguna internet di  Indonesia yang mencapai 32% sehingga mengorong pertumbuhan online shopper yang juga naik  sebanyak 88%,” kata Rusdi dalam konferensi pers Harbolnas 2021, Rabu (29/12).  

Lebih lanjut Rusdi menjelaskan bahwa e-commerce memang menjadi salah satu kanal belanja yang  sangat potensial di masa mendatang.

“Meski nantinya mobilitas sudah kembali normal, e-commerce masih memiliki celah untuk bisa berkembang sangat pesat,” tambahnya.


Capaian Besar 2021 

Jauh di atas target, capaian transaksi penyelenggaraan Harbolnas 2021 melesat naik hingga Rp6,5 triliun.  Hasil riset NielsenIQ pada kegiatan pesta tahunan 12.12 ini menunjukkan transaksi yang terjadi adalah  berkisar pada Rp18,1 triliun. Kenaikan ini juga berasal dari sumbangan penjualan produk lokal yang juga  melesat hingga mencatatkan Rp8,5 triliun, atau naik 52% dari tahun lalu.  

Menurut Rusdi, hasil riset menunjukkan konsumen yang juga kian akrab dengan Gerakan nasional  Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang memang menggaungkan keunggulan kualitas produk lokal. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) yang juga merupakan partner strategis BBI mendorong pelaku usaha,  terutama UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya dan memasarkannya melalui platform e commerce.  

Fesyen, produk kecantikan, dan perawatan tubuh menjadi tiga kategori utama yang menumbang besar  dalam transaksi Harbolnas kali ini. Namun pertumbuhan dari kategori kuliner juga cukup besar, pun  dengan kebutuhan sehari-hari.  

Fakta menarik lainnya adalah transaksi dari luar Jawa juga mengalami peningkatan. Transaksi dari luar  Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 42%. Peningkatan infrastruktur internet dinilai juga membantu  penyebaran pengguna internet hingga mendorong peningkatan jumlah online shopper yang mengikuti  Harbolnas 2021 ini. Secara parallel, Harbolnas juga mendorong minat untuk menjadi entrepreneur baru,  yakni pelaku usaha yang siap masuk ke industri digital. 

Survei juga mempertegas bahwa saat ini, konsumen masih membutuhkan dorongan untuk bisa  melakukan pembelian. Promo potongan harga dan gratis ongkos kirim menjadi salah dua yang menjadi  faktor pendorong utama.