Ilustrasi startup. (Foto: Unsplash/ Per Lööv)

Jakarta, MNEWS.co.id – Presiden Joko Widodo Jokowi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 tahun 2021 tentang Tim Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Gernas BBI dinilai bisa mendorong pengembangan potensi di berbagai sektor khususnya dalam bidang teknologi.

Direktur PT Hyppe Teknologi Indonesia, Magindran Marieappan menyambut positif terhadap program pemerintah ini. Menurut dia, program ini terbilang luar biasa karena konsepnya secara tidak langsung benar-benar memberikan dampak yang positif untuk kemandirian bangsa.

“Dengan kuatnya dukungan pemerintah terhadap produk-produk lokal, tentu akan menjadi amunisi yang kuat pula untuk terus berkarya sehingga mampu menciptakan daya saing positif. Ya, dan memang sudah saatnya produk dalam Negeri lebih bisa dominan dan diperhitungkan,” katanya.

Hyppe Teknologi Indonesia merupakan perusahaan startup teknologi lokal, yang fokus pada pengembangan Aplikasi Media Sosial. Mereka turut memberikan dukungannya terhadap Gernas BBI melalui program khusus yang diberikan kepada para UMKM dengan memberikan layanan iklan gratis untuk produk mereka di Aplikasi Media Sosial Hyppe.

Gernas BBI merupakan langkah strategis untuk memulihkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Menciptakan Indonesia yang maju dan aktif adalah visi nasional yang harus diwujudkan bersama melalui inovasi, kolaborasi, dan rasa bangga dengan karya-karya anak negeri.

“Tentu kami semakin semangat untuk terus membuat inovasi-inovasi yang lebih baik dan dapat memberikan dampak yang positif untuk Negeri ini. Kita akan terus mendukung program pemerintah dalam memajukan produk dalam negeri dan berharap mampu menjembatani gernas tersebut. Intinya terus sematkan Bangga Buatan Indonesia di dalam pikiran kalian ya, support local and think global,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Gernas BBI mengaku akan bertanggung jawab penuh terhadap kesuksesan gerakan tersebut. Ia menyebut, dibutuhkan strategis untuk mendorong perekonomian nasional.