Garda Transfumi Besutan KemenkopUKM dan Mercy Corps Indonesia Bantu UMKM Tingkatkan Usaha. (Foto: dok. Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa transformasi usaha mikro dari informal ke formal merupakan program strategis yang akan terus dilanjutkan dan dikembangkan lewat Garda Transfumi (Transformasi Formal Usaha Mikro). Di mana dalam waktu empat bulan, Garda Transfumi telah menerbitkan lebih dari 17 ribu Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku usaha mikro.

“Dengan memiliki NIB, usaha mikro sudah bisa mengakses untuk mendapatkan sertifikat halal, ijin edar (BPOM), akses pembiayaan, dan sebagainya. Bahkan, bisa juga meraih akses pasar sebagai vendor pemerintah,” kata Teten dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.

Saat ini, belanja pemerintah baik pusat dan daerah, sebanyak 40% diperuntukkan bagi produk-produk yang dihasilkan pelaku koperasi dan UMKM. Namun, untuk pengembangan bisnis, pelaku UMKM, tidak hanya harus memiliki NIB saja. Lebih dari itu, mereka harus sudah mulai membuat business plan.

“Tentunya, sesuai dengan skala usahanya, yaitu mikro, kecil, dan menengah. Kita akan siapkan aplikasinya,” ujarnya.

Dengan memiliki business plan, lanjut Teten, akan memudahkan kalangan investor dan perbankan dalam membantu pengembangan usaha mereka. Dari sisi lain, pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan menyangkut UMKM, bisa lebih presisi lagi. Termasuk regulasi pembiayaan.

Apalagi, Teten terus mendorong agar kredit UMKM dari perbankan bakal didorong hingga level 30% hingga 2024 mendatang. Tak hanya itu, Ia juga meminta perbankan mengubah mindset dalam penyaluran kredit UMKM, tidak lagi mengedepankan besar kecilnya agunan dan aset yang dimiliki UMKM, melainkan lebih melihat dari sisi kelayakan usahanya.

Menkop UKM juga mengajak para pelaku UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil, untuk memanfaatkan teknologi digital tidak hanya untuk meluaskan pasar. “Dari sisi keuangan, manajemen usaha, dan sebagainya, juga harus sudah menerapkan teknologi digital,” kata Teten.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro, Kementerian Koperasi dan UKM, Eddy Satriya menjabarkan, pembentukan program Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) sebagai implementasi PP 7/2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan KUMKM.

Implementasinya, Kemenkop UKM bersama Mercy Corps Indonesia menyediakan akses kemudahan berusaha bagi pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia melalui peran pendampingan dengan membentuk lebih dari 200 relawan Garda Transfumi di 5 wilayah utama. Di antaranya yaitu Jadetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Eddy menjelaskan, Garda Transfumi membantu mendorong percepatan transformasi informal ke formal usaha mikro dengan memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui platform Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA).

“Termasuk akses terhadap mentoring bisnis digital melalui platform MicroMentor Indonesia,” ucap Eddy.

Para pendamping Garda Transfumi berperan menjemput bola, mendampingi pelaku usaha mikro informal yang terkendala sulitnya mengajukan perizinan karena gagap teknologi dan informasi.

Dalam waktu empat bulan sejak diluncurkannya OSS-RBA pada Agustus 2021, Garda Transfumi telah menerbitkan lebih dari 17 ribu NIB dan berhasil melakukan mentoring bisnis kepada 12.823 pelaku usaha mikro.

Berdampak Luas

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, secara virtual, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para relawan Garda Transfumi yang telah membantu mendampingi penerbitan perizinan berusaha bagi usaha mikro.

“Saya optimis jumlah perizinan yang akan diterbitkan akan terus bertambah dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Bahlil.

Sementara Country Manager Mastercard Indonesia Navin Jain mengungkapkan bahwa pihaknya turut mendukung rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan berkontribusi terhadap transformasi digital 30 juta UMKM sampai dengan 2024.

Sejak 2019, kerja sama Mastercard dengan Mercy Corps Indonesia telah membantu 38 ribu UMKM mendapatkan akses kepada para mentor dan ke perangkat-perangkat keamanan siber.

President Director Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati juga menyambut baik sinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam mendukung UMKM Indonesia untuk terus bertahan dan berkembang melalui transformasi digital di SIGAP UMKM yang terus berlanjut melalui Garda Transfumi dan telah menjangkau banyak usaha mikro di Indonesia.

Melalui program MicroMentor Indonesia bersama Mastercard dan Mercy Corps Indonesia yang telah dimulai sejak 2019 lalu, Lauren berharap dapat terus mendorong pertumbuhan bisnis UMKM melalui pendampingan digital.