Ilustrasi Aplikasi Bukalapak. (Foto: Aprillio Akbar)
Ilustrasi Aplikasi Bukalapak. (Foto: Aprillio Akbar)

Jakarta, MNEWS.co.id – Bukalapak terus berfokus pada segmen warung untuk lima tahun ke depan. Perusahaan e-commerce ini bekerja sama dengan enam pemerintah daerah (pemda) dan beberapa universitas untuk mengajak lebih banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Selama setahun terakhir, Bukalapak bekerja sama dengan empat pemerintah provinsi (pemprov) yakni DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Bangka Belitung. Salah satu unicorn Tanah Air ini juga menggandeng pemerintah kota Kediri dan pemerintah kabupaten Blitar.

Bukalapak telah menggaet 2,5 juta Mitra Bukalapak, sebanyak 1,2 juta di antaranya merupakan warung tradisional di 477 kota/kabupaten Indonesia, yang bertransformasi menjadi berbasis digital. Sekitar 1.000 Mitra Bukalapak juga sudah menggunakan standardisasi kode Quick Response (QRIS). Dengan begitu, konsumen bisa bertransaksi dengan dompet digital LinkAja, OVO, GoPay hingga DANA di kios mitra.

Perusahaan e-commerce ini juga meluncurkan program Tuka Tuku di Purbalingga, dan ada 123 ribu pelaku usaha yang menyerap 345 ribu tenaga kerja. Sementara dii Blitar, ada 4000 pelaku usaha yang bergabung di Bukalapak. Bukalapak juga menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mentransformasikan 200 ribu UMKM menjadi berbasis digital lewat program BukaAkademi.

Dalam hal edukasi, perusahaan mengadakan program pelatihan di bidang informasi teknologi (IT) melalui program Milenial Job Center di Jawa Timur. Mereka juga membangun pusat pembelajar (learing center) di SMKN 11 Bandung lewat kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat. Perusahaan rintisan berkolaborasi dengan dua perguruan tinggi.

Bukalapak membangun learning center di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. Sedangkan di Universitas Cendrawasih, Papua, mereka menggelar kelas edukasi terkait berjualan online. Berdasarkan riset CLSA, e-commerce hanya berkontribusi 4% terhadap total pemasaran retail di Indonesia. Padahal UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Di satu sisi, baru 16,33% atau 9,61 juta dari total 58,9 juta UMKM yang mengadopsi teknologi. Hal inilah yang mendorong Bukalapak menyasar UMKM, termasuk warung.