Ilustrasi mutiara laut selatan Indonesia. (Foto: news.kkp.go.id)

MNEWS.co.id – Perhiasan mutiara dan perak merupakan produk-produk ekonomi kreatif unggulan Indonesia yang memiliki keindahan dan kualitas tinggi.

Mutiara Indonesia terkenal di dunia karena keunikan warna dan kejernihan yang dimilikinya. Sementara itu, perak Indonesia dikenal sebagai logam berharga yang digunakan dalam pembuatan perhiasan dengan desain yang elegan dan inovatif.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melihat potensi besar untuk memasarkan produk-produk ini ke pasar India yang memiliki minat tinggi terhadap perhiasan dan berkolaborasi dengan anak muda kreatif untuk mempromosikan mutiara dan perak Indonesia.

Melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai, Kemendag memfasilitasi lima pelaku usaha yang mayoritasnya adalah anak muda untuk mengikuti pameran International 15th Jewellery and Gem Hyderabad di Chennai, India.

Keikutsertaan pelaku usaha muda di pameran yang berlangsung pada 9–11 Juni 2023 tersebut bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk perhiasan Indonesia khususnya dari mutiara dan perak.

“Dari kelima pelaku usaha yang ikut pada pameran kali ini, mayoritasnya adalah anak-anak muda dengan kemampuan mendesain perhiasan dan bernilai tambah, serta mempunyai semangat untuk mengenalkan dan memasarkan produk perhiasan. Di India, potensi pasar perhiasan terus tumbuh dan berkembang,” ungkap Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid dalam keterangan pers Kemendag yang dikutip oleh MNEWS.co.id, Senin (19/6/2023).

Pelaku usaha yang berpartisipasi dalam pameran tersebut yaitu THK Lifestyle dengan produk sterling silver jewelry; Medividi dengan produk silver, gold, and palladium jewelry; Indah Mutiara Lombok dengan produk pearl jewelry; Ellyhan Jewelry dengan produk pearl jewelry; serta PT Usaha Fitria Investindo (Nahdi Jewelry) dengan produk fashion jewelry & Jenitri (rudraksha). Kelima pelaku usaha tersebut telah melewati proses seleksi dan kurasi yang dilakukan Ditjen PEN dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chennai.

Menurut Miftah, keikutsertaan pelaku usaha perhiasan Indonesia di pameran ini diharapkan menjadi pintu pembuka yang lebih lebar lagi bagi produk Indonesia memasuki pasar India yang terus tumbuh dan berkembang.

“Melalui pameran ini, kami berharap dapat terjalin kontrak dagang dengan mitra dagang potensial di kawasan Asia Selatan, khususnya di India,” tuturnya.

Kepala ITPC Chennai-India, Nugroho Priyo Pratomo menjelaskan, International 15th Jewellery and Gem Hyderabad 2023 merupakan pameran internasional perhiasan, permata, dan mutiara tahunan terbesar di India berkonsep bisnis ke bisnis (B to B) yang diselenggarakan Informa Market.

Pameran menampilkan produk perhiasan, permata, dan mutiara yang berkaitan dengan perhiasan, fesyen, dan gaya hidup. Pameran ini dihadiri para desainer, produsen, penjual grosir, importir, dan eksportir dari seluruh India.

Pameran terbagi ke dalam tujuh zona utama, yaitu Gold and Platinum Jewellery, Studded Jewellery, Diamond Jewellery, Gemstone & Pearl Jewellery, Silver Jewellery, Precious & Semi Precious Metals and Stones dan Equipment & Material, Packaging, Machineries and Technology. Sedangkan Paviliun Indonesia berada pada zona Gemstone & Pearl Jewellery dan Silver Jewellery dan mengusung tema “The Beauty of Indonesia’s Pearl and Silver Jewellery”.

Selama pameran berlangsung, lanjut Nugroho, total pengunjung yang hadir mencapai lebih dari 8.000 pengunjung dan diikuti 250 peserta pameran dari berbagai kota di India.

Nugroho menjelaskan jika para pengunjung yang datang ke Paviliun Indonesia sangat antusias dengan produk perhiasan mutiara Lombok, baik yang berupa perhiasan maupun aksesori mutiara.

“Aksesori yang terbuat dari jenitri juga menjadi daya pikat tersendiri. Ini karena buah jenitri dikenal sebagai ‘rudraksha’ yang dijadikan aksesori sakral dan dipakai umat Hindu di India. Selain itu, produk silver sterling Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari pengunjung,” tambah Nugroho.

Berdasarkan data dari kajian Ikon Marketing Consultant, pada 2023, pasar perhiasan di India diperkirakan mencapai USD 80,84 miliar. Nilai ini naik 5,60 persen dari tahun 2020 yang mencapai USD 68 miliar. Sementara itu, pada 2022, nilai ekspor produk perhiasan Indonesia ke India sebesar USD 1,4 juta dengan kenaikan tren 8,4 persen di lima tahun terakhir.

“Produk-produk perhiasan Indonesia berpeluang sangat besar untuk ditingkatkan pangsa pasarnya di India, khususnya dengan prediksi pertumbuhan populasi kelas menengah di India tahun 2025 yang mencapai 55 persen dari total populasi. Angka ini akan berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan pasar perhiasan di India,” pungkas Nugroho.