Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah terus mencari solusi untuk mengatasi permasalahan UKM furnitur kayu, khususnya terkait kualitas bahan baku dan sentuhan teknologi agar memiliki daya saing.
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, factory sharing atau rumah produksi bersama yang digagas Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pengolah an bahan baku furnitur dan kerajinan.
“Kami ingin mencari solusi produksi furnitur dari UKM yang punya masalah dari kualitas, terutama bahan baku kayu. UKM-UKM pengrajin furnitur memang harus dibantu masuk market,” ujar Teten dikutip dari siaran pers Kemenkop UKM.
Selain itu, sentuhan teknologi modern diperlukan agar UMKM dapat bersaing. Sehingga rumah produksi bersama tersebut bisa menjadi salah satu solusi. “Sekarang yang paling penting produksi yang berkualitas. Kalau tidak ada peralatan modern, produk UMKM sulit bersaing. Maka rumah produksi bersama ini bisa menjadi solusi,” kata Teten.
Pjs Bupati Klaten Sujarwanto mengatakan rumah produksi bersama ini akan mengatasi persoalan terkait bahan baku. Menurutnya, pelaku UKM di Trucuk Klaten bisa membuat furnitur apa saja, namun terganggu oleh bahan baku. Kemudian persoalan terkait pembiayaan. Untuk itu, koperasi dapat mengambil peranan bagi para anggotanya. “Koperasi bisa menjadi jembatan pasar untuk bisa berkembang,” ungkapnya.
Terkait dengan Bantuan Presiden (Banpres) produktif usaha mikro, Teten menambahkan sudah 92% atau 11 juta lebih dari target 12 juta usaha mikro yang telah menerimanya. “Saat ini distribusi masih menunggu beberapa daerah di wilayah Indonesia Timur, yang kuotanya belum terpenuhi,” tambah Teten.
Kemenkop UKM memastikan, tahun 2021 banpres produktif usaha mikro akan dilanjutkan, yang masih terpukul akibat pandemi Covid-19. “Presiden sudah instruksikan, karena usaha UMKM masih berat terutama di mikro,” pungkasnya.