Sambut Sumpah Pemuda, Anak Muda Diajak untuk Dukung UMKM Indonesia
Ilustrasi. (Foto: freepik.com/tirachardz)

Padang, MNEWS.co.id – Universitas Andalas (Unand) menyatakan siap untuk mencetak 100.000 pelaku usaha baru dari generasi muda atau kaum milenial di lingkungan kampus untuk mendukung program penciptaan sejuta wirausaha mapan yang terus digenjot Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) tahun ini. 

“Saya dengar di Universitas Andalas, mata kuliah kewirausahaan merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil setiap mahasiswa, ini adalah sebuah terobosan yang baik,” kata Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki saat memberikan Kuliah Umum & Diskusi Interaktif Kewirausahaan di Kampus Universitas Andalas, Padang, Sumbar, Jumat (1/7/2022).

Target sejuta Wirausahawan Mapan merupakan langkah dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan wirausaha yang berorientasi pada nilai tambah dan mampu memanfaatkan teknologi.

Salah satunya wirausaha muda di Universitas Andalas (Unand). Kampus Negeri asal Padang, Sumatra Barat (Sumbar) ini menargetkan siap menyumbang 100.000 wirausaha muda dalam program sejuta Wirausaha Mapan baru tahun ini.

Dalam kuliah umum tersebut, sekaligus dilakukan Peluncuran Program Kerja Sama KemenKopUKM dengan Universitas Andalas, terkait program Peningkatan Kapasitas Startup, serta Mini Expo Produk Universitas Andalas. 

Teten menyebut, Unand menyediakan seed funding kompetitif sebesar Rp10 juta untuk setiap start-up mahasiswa. Saat ini, Unand sudah menghasilkan 300 mahasiswa wirausaha dalam 2 tahun terakhir. Unandjuga membina 350 UMKM super mikro (kerja sama Kemensos), 87 BUMDesa (kerja sama BRI), 51 Start Up Teknologi, dan 30 UMKM Agroindustri (kerja sama Badan Sawit).

“Saya keliling kampus dalam rangka mencari 1 juta wirausaha mapan baru. Karena pemerintah ingin melahirkan The Future SME berbasis pendidikan dan teknologi tinggi. Ke depan, persaingan kita di level global dimenangkan oleh yang punya inovasi. Di mana kekuatannya ada di SDM-nya. Dan Unand siap menyumbang 100.000 wirausaha,” ucap Teten. 

Teten mengatakan, sesuai dengan laporan Penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021, menunjukkan sebanyak 72 persen generasi Z dan milenial bercita-cita menjadi wirausaha.

“Tiap tahun ada sekitar 1 juta sarjana baru. Dari jumlah itu, paling hanya 1 persen ekonomi kita atau sekitar 400.000 yang bisa menyerap tenaga kerja. Sisanya dari mana? Tentunya pilihan yang baik adalah dengan menjadi wirausaha. Mulai hari ini kita harus ubah pola pikir, kurikulum kampus jangan lagi mencetak sekadar sarjana mencari kerja. Justru mencetak wirausaha menciptakan lapangan kerja,” kata Teten.

Sementara, terkait naik turunnya perkembangan industri startup anak muda, menurut Teten, merupakan hal yang biasa dalam bisnis.

“Startup ini suatu ide bisnis, bisa tumbuh tapi ada yang mati. Dari 10 telur misalnya ada yang menetas itu sudah biasa. Begitu juga yang terjadi di Silicon Valley,” ujar Teten.

Untuk itu, sambungnya, Kemenkop UKM terus menggandeng berbagai universitas yang ada di Indonesia. Kerja sama ini penting dalam mengembang kewirausahaan yang terkoneksi langsung dengan riset perguruan tinggi.

Bahkan di Kemendikbud ada program matching fund, di mana hasil riset mahasiswa atau produk dari startup muda bisa dikomersialisasikan. Dengan begitu, Teten optimistis, bahwa target sejuta Wirausaha Mapan tahun ini bisa terwujud.

Saat ini, rasio kewirausahaan di Indonesia baru mencapai 3,18 persen yang masuk kategori Wirausaha Mapan. Angka ini rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 8,6 persen, Malaysia 4,74 persen, Singapura sudah 8,76 persen, dan Thailand mencapai 4,26 persen.

Sementara untuk menjadi negara maju, minimal 4 persen dari total populasi penduduknya adalah wirausaha. Dan rata-rata di negara maju, sudah mencapai 10-14 persen.

“Target kami pada 2024 rasio kewirausahaan di Indonesia mencapai 3,95 persen,” ujar Teten.

Wakil Rektor I Unand Mansyurdin menyambut baik kerja sama Kemenkop UKM dan Universitas Andalas. Pihaknya juga mendukung penuh agar target kewirausahaan hingga 3,95 persen terpenuhi. Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk melahirkan wirausaha yang mandiri dari lingkungan kampus.

“Kami juga berharap, tahun ini program kewirausahaan melalui proses inkubasi akan ditingkatkan dengan proses perizinan usaha yang akan dibantu. Kuliah umum dari Menkop UKM ini bagai siraman ke tumbuhan yang kering kepada calon-calon pengusaha, sehingga ke depan makin tumbuh dan berkembang,” kata Mansyurdin.