Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) baru saja meluncurkan Program Pelatihan UMKM Digital yang ditujukan bagi para pelaku UMKM dengan memanfaatkan platform digital dalam berbisnis. Program ini digelar bersama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA).
“Program ini merupakan perluasan program pelatihan UMKM digital sebagai wujud dan komitmen pemerintah dalam memajukan, memperkuat dan memberdayakan mitra UMKM dan ultra mikro di Tanah Air,” ujar Menteri Kominfo Johnny G. Plate, dalam acara peluncuran virtual, Senin, (5/10/20).
Johny memaparkan program pendampingan ini ditujukan untuk pelaku UMKM yang berada di luar Pulau Jawa, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan) termasuk Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Melalui program ini, wilayah 3T dan Daerah Pariwisata Super Prioritas bisa mendapatkan keberhasilan yang sama seperti di Pulau Jawa. Selama ini, lima provinsi yang berhasil on-boarding berada di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.
Oleh karena itu, program pelatihan bagi UMKM ini hadir dengan materi yang komprehensif. Digelar mulai 5 Oktober hingga 12 Desember 2020, program ini menyediakan 60 modul latihan yang akan diberikah oleh para pratiksi ternama dan kredibel.
Ia menambahkan salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Kemenkominfo adalah memastikan terselenggaranya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Oleh karena itu, Kemenkominfo bersama operator seluler menargetkan pembangunan infrastruktur internet 4G di 12.548 desa dan kelurahan yang selama ini belum terjangkau hingga akhir tahun 2022.
“Di saat bersamaan, kita juga menargetkan peluncuran Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang mampu menyediakan akses internet cepat di 150.000 titik layanan publik pada tahun 2023 nanti. Di masa pandemi inipun BLU BAKTI Kominfo telah menghadirkan 7.634 akses internet gratis di berbagai pelosok negeri. Seluruh agenda kebijakan ini tentu selaras dengan arahan Presiden Bapak Joko Widodo untuk melakukan percepatan transformasi digital nasional,” ujarnya.
Agenda perluasan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, menurut Menteri Kominfo harus dibarengi dengan kesiapan masyarakat untuk memanfaatkan akses internet yang ada. Program Pelatihan Digital UMKM BAKTI Kominfo dan idEA memiliki peran ntuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitasmasyarakat, khususnya pelaku UMKM.
Pelatihan UMKM Digital Kelas BAKTI merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Dengan durasi program sepanjang 2,5 bulan, didukung oleh kurikulum dengan 60 modul pilihan.
Melalui program itu, kawasan 3T dan DPSP mendapatkan perhatian khusus atas dasar komitmen pemerintah untuk memperluas akses pemberdayaan secara adil dan merata, khususnya dalam penguatan perekonomian digital. Ia ingin keberhasilan yang sama dirasakan oleh pegiat UMKM/UMi yang berada di seluruh penjuru negeri, termasuk di daerah 3T dan DPSP.
Pelatihan UMKM Digital Kelas BAKTI Kominfo dirancang dengan pendekatan pendampingan yang menyeluruh. Menurutnya, hal itu diperlukan agar para pegiat UMKM juga mampu memanfaatkan ruang-ruang digital secara lebih produktif.
Johnny menyatakan akses internet juga tidak saja untuk aktivitas produktif semata, bahkan Kementerian Kominfo melakukan penyediaan akses internet untuk kebutuhan layanan kesehatan.
Kominfo akan segera menghadirkan akses internet untuk fasilitas kesehatan, yang mencakup rumah sakit dan puskesmas yang selama ini belum terjangkai Dari 10.133 rumah sakit dan puskesmas masih terdapat 3.126 yang belum terjangkau akses internet. Tahun ini Kementerian Kominfo akan menyediakan akses internet untuk 2.500 puskesmas dan sisanya pada akhir tahun 2021.
Sejak pertama diumumkan, Pelatihan Digital UMKM Indonesia mendapat sambutan yang sangat antusias dari seluruh UMKM di Indonesia. Total pendaftar mencapai lebih dari 6.500 UMKM. Program yang menyasar UMKM di seluruh Indonesia itu difokuskan untuk UMKM di luar Jawa. Pelatihan ini menekankan perhatian sangat besar pada daerah 3T serta DPSP yakni Kawasan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.