Produk Molali donat. (Foto: Molali)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tidak hanya dijual secara offline di gerai biasa, donat saat ini juga dipasarkan secara online. Tidak hanya strategi penjualan yang turut berkembang, cara mengemas produk donat untuk dapat dinikmati oleh konsumen juga turut berinovasi. Salah satunya disulap menjadi donat beku yang menjadi peluang usaha tersendiri bagi pelaku usaha kuliner.

Tren makanan beku ini kian meningkat khususnya di masa pandemi. Karena lebih aman dan praktis bagi untuk memasak sendiri di rumah sehingga makanan beku menjadi pilihan.

Berkah ini pula yang dirasakan oleh Maulidah Dian Tri Sakti, pemilik usaha donat beku “Molali”. Usaha donat kentang miliknya sudah hadir sejak 2015 tetapi baru mengembangkan produksi frozen food pada pertengahan 2019.

Maulidah memilih berjualan donat beku lantaran ingin membantu sang suami yang pada saat itu berhenti kerja dan berinisiatif untuk membuka usaha tersebut. Menurutnya, donat merupakan camilan lintas generasi yang disukai dari anak-anak hingga orang.

Pelaku usaha asal Malang, Jawa Timur ini mengaku bahwa menjual makanan beku bukanlah hal yang mudah. Terlebih di tahun 2017, ketika frozen food mulai disukai banyak orang dan membuatnya melakukan riset berkali-kali untuk menghasilkan produk donat sehat dalam kemasan beku yang enak.

Kesulitan awal yang dirasakan Maulidah dalam memulai usahanya adalah membuat makanan donat bebas gluten (gluten free) dan sehat. Setelah melakukan berbagai percobaan dan melakuakan riset beberapa kali, Ia pun menemukan resep tersendiri untuk produk donat kentang buatannya. Produk donat kentang Molali terasa lebih empuk, tapi mengenyangkan dan tidak berminyak saat dikonsumsi.

Untuk pembuatan donat, Maulidah memakai bahan baku asli komoditas lokal. Salah satunya dengan memberdayakan masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan bahan baku. Selain itu, di tahun 2021 Ia sudah berhasil memiliki izin edar BPOM dan sertifikat Halal MUI. Hal ini bertujuan agar produk Molali selalu terjamin kualitas serta keamanannya.

Donat kentang beku buatan Maulidah sangat mudah diracik. Konsumen cukup menggoreng atau memanggangnya sebentar dengan Teflon dan donat Molali pun siap dinikmati. Soal rasa, Molali memiliki 4 varian yang bisa dinikmati mulai dari original, keju, cokelat, hingga matcha. Tiap produk dibanderol Rp14.000,- hingga Rp20.000,- per kemasan isi 15 donat.

Lokasi produksi donat  Molali berada di Jl. Ikan Piranha Atas 70, Malang, Jawa Timur, dan proses produksinya dibantu oleh 7 orang pegawai. Saat ini, kapasitas produksi yang Ia hasilkan mencapai 200-250 kemasan per hari.

Maulidah mengaku salah satu hambatan dalam perkembangan usahanya terletak pada modal, terlebih selama masa pandemi Ia mengalami penurunan omzet. Bersama sang suami, Ia berkomitmen untuk menggunakan biaya sendiri dan tidak pinjam ke bank.

“Kalau modal memang kami semacam syirkah mudharabah, diusahakan nggak pinjam ke bank. Sehingga kami terkendala untuk mengembangkan usaha, tapi semoga lebih barokah,” katanya kepada tim M-News.

Untuk mengatasi hal tersebut, Maulidah terus belajar untuk menghadirkan inovasi agar produknya semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, hingga website.

Ke depannya Maulidah berharap dapat memperluas usahanya dengan menjadi pioneer makanan donat beku yang sehat dan bebas gluten (gluten free). Ia ingin menjadikan Molali sebagai bisnis syariah dan berharap bisa membantu orang lain dengan membuka lapangan kerja nantinya.