Ilustrasi jualan online. (Foto: shutterstock)

Kulon Progo, MNEWS.co.id – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil (Diskop UKM) di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, mendampingi dan memberikan pelatihan penjualan secara daring kepada pelaku UMKM. Hal ini bertujuan supaya produk mereka dapat diterima oleh pasar pada masa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Sri Harmintarti mengatakan saat ini penjualan secara daring adalah terobosan yang harus dilakukan oleh pelaku UMKM di masa pandemi COVID-19 supaya mereka tetap berproduksi, dan produknya tetap dapat dinikmati konsumen.

Sri memaparkan sasaran penjualan produk secara daring ini adalah pelaku UMKM yang usianya di atas 18 tahun hingga 55 tahun atau yang terbiasa dengan android. Sedangkan pelaku UMKM di atas 55 tahun cenderung menjual produk secara langsung atau transaksi tradisional.

“Dua-duanya kami dampingi supaya mereka dapat bertahan pada masa pandemi COVID-19. Kami menyadari pelaku UMKM adalah tulang punggung kebangkitan ekonomi pada massa pandemi COVID-19,” kata Sri.

Diskop dan UKM bekerja sama dengan pemilik rumah makan dan pusat oleh-oleh untuk membantu penjualan produk lokal dari pelaku UMKM. Ia mencontohkan Galery UMKM di Rumah Makan Lestari, dan Pusat Oleh-Oleh Istana Omah Gedang.

“Kami menggandeng pemilik rumah makan dan pusat oleh-oleh untuk membantu memasarkan produk lokal Kulon Progo supaya produk laku dan dikenal masyarakat luas,” ujarnya.

Ia juga terus mendukung pengembangan berbagai inovasi produk lokal, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal tersebut. Beberapa inovasi pengembangan produk lokal yang telah dilakukan antara lain, pembuatan makanan dalam kaleng seperti bronkos, oseng-oseng mercon, tempe sengek, gudeg, rawon, soto gentong, berkecek ikan laut, mangut ikan gabus, rica-rica kembang gedang dan udang saus tiram.

“Pemasaran makanan kaleng ini diharapkan jangkaunnya lebih luas dan semakin dinikmati semua kalangan,” harapnya.

Anggota Komisi II DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mendorong Dinas Koperasi dan UKM terus berinovasi dan melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam memproduksi hingga penjualan. Jangan sampai pelaku UMKM pada masa pandemi COVID-19 ini lumpuh. Seperti diketahui, pelaku UMKM mampu menjadi tulang punggung kekuatan ekonomi Kulon Progo dalam menghapi pandemi.

“Jangan biarkan pelaku UMKM terkana krisis pada masa pandemi COVID-19. Untuk itu, dinas harus bekerja keras untuk terlibat dalam pendampingan produksi hingga pemasaran, khususnya secara daring,” kata Hamam.