Ilustrasi. (Foto: 123rf.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Melansir riset Boston Consulting Group (2022) bertajuk Unlocking Inclusive Growth Through Digitalization of Indonesia MSME’s, digitalisasi memang dapat membantu meningkatkan pendapatan pelaku UMKM secara umum, termasuk warung, hingga 1,1 kali lipat lebih banyak.

Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna menjelaskan, digitalisasi berperan penting dalam meningkatkan skala usaha pelaku UMKM, termasuk warung.

Tantangan inefisiensi warung yang selama ini terjadi, berhasil diatasi via digitalisasi. Dengan efisiensi, kini bisnis warung bisa meningkatkan omzet sekaligus meningkatkan taraf hidupnya beserta keluarganya.

Dikutip dari Antara, CEO dan President Director GoToko Gurnoor Singh Dhillon dalam keterangan di Jakarta, Senin (3/10/2022) mengatakan, selama ini operasi bisnis warung dijalankan dengan tidak efisien.

Misalnya, lanjut Gurnoor, dalam aspek pemenuhan pasokan barang, pemilik warung sampai perlu menutup warung saat belanja pasokan ke bukan hanya satu, melainkan beberapa agen distributor, yang menimbulkan potensi kerugian bagi mereka karena menjalankan bisnis yang tidak efisien.

“Digitalisasi memberikan efisiensi bisnis, pemilik warung dapat mengakses produk dari banyak brand principal hanya dalam satu platform, mereka juga tidak perlu menutup warungnya untuk berbelanja sehingga akan menghemat biaya, waktu, serta tenaga. Dengan dukungan langsung dari brand principal, pemilik warung juga bisa mendapatkan harga yang kompetitif,” ujar Gurnoor.

Hal itulah yang dilakukan GoToko sejak berdiri pada 2020 untuk menghubungkan warung dengan brand principal dengan harga kompetitif, kepastian pengiriman, serta kepastian barang dalam aplikasi.

GoToko juga berhasil mencatat pertumbuhan usaha pemilik warung lebih dari 47 kali lipat melalui digitalisasi dengan nilai tambah yang ditawarkan oleh platformnya dalam ekosistem warung melalui teknologi, alih-alih mendisrupsinya.

Gurnoor menambahkan bahwa digitalisasi juga tidak hanya bermanfaat bagi warung, melainkan ekosistem ritel secara keseluruhan, terutama bagi para brand principal karena dapat memperlluas jangkauannya.

“Di GoToko, kami memiliki visi dan misi untuk maju bersama GoToko untuk warung, stakeholder, termasuk juga para pegawai kami yang kami sebut GoToko Guardians. Karena kami percaya digitalisasi memiliki peran penting dalam peningkatan bisnis warung dan UMKM secara umum,” kata Gurnoor.

Sebagai sektor usaha penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, peningkatan literasi digital bagi pelaku UMKM dapat mendorong angka pertumbuhan PDB nasional dengan signifikan.

“Meningkatkan literasi digital dari 20 persen menjadi 50 persen dari pelaku UMKM dapat mendorong pendapatan hingga 38 miliar dolar AS pada 2024. Digitalisasi juga akan membantu pelaku UMKM untuk 2,1 kali lebih besar menjual barangnya di seluruh Indonesia dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang-barangnya ke luar Indonesia,” kata Nyoman dikutip dari Antara.

Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai 70 miliar dolar AS dan diprediksi Google, Temasek, dan Bain bisa meningkat hingga 330 miliar dolar AS pada 2030.