Pedagang menyiapkan pesanan konsumen di pasar tradisional yang terintegrasi secara digital. (Foto: Ari Bowo Sucipto)

Bandung, MNEWS.co.id – Sistem digitalisasi pasar tradisional bisa meningkatkan pesanan pembeli kepada para pedagang hingga sebesar 56 kali lipat dibandingkan sebelumnya. 

Sistem digitalisasi atau perdagangan online dinilai bisa mempermudah interaksi antara pedangan dan pembeli. Digitalisasi pasar tradisional ini pun menjadi salah satu tugas yang dimandatkan Presiden Joko Widodo kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag).

“Jadi ini lebih efisien, lebih mudah. Ibu-ibu bisa nggak datang ke pasar, tapi belanjaannya datang, ya. Ini bisa menjadi percontohan,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai meninjau Pasar Baru Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (25/7/2022).

Dalam upaya transformasi pasar tradisional, Kemendag menargetkan ada sejuta pedagang yang menggunakan sistem tersebut. Mendag pun berharap kisah sukses pasar yang menggunakan sistem digital dapat ditularkan ke pasar-pasar lainnya di Indonesia.

Sejak tahun 2021, sejumlah pedagang di Pasar Baru Cicalengka bekerja sama dengan platform Tokopedia untuk mulai berdagang secara digital. Menurutnya, penggunaan sistem tersebut juga mempermudah proses promosi kepada masyarakat.

Mendag pun berharap sistem digitalisasi pasar tradisional itu bisa diterapkan di seluruh wilayah di Pulau Jawa untuk tahap pertama. Jika sukses, maka nanti sistem tersebut bisa diterapkan di pulau-pulau lainnya.

Sementara itu, Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia, Leontinus Alpha Edison mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah bekerja sama dengan 10 pasar tradisional untuk menerapkan sistem digitalisasi tersebut.

Menurutnya, semua pedagang bisa mengakses sistem tersebut dengan mudah. Namun jika memerlukan pendampingan, pihaknya pun siap untuk membantu penerapan sistem digital tersebut.

“Tahun 2021 jika dibandingkan dengan 2020, mereka itu meningkat sekitar 56 kali, itu order-nya. Kalau penjualannya itu sampai 92 kali meningkat pada tahun 2021 dibandingkan tahun 2020,” jelas Leontinus.