Bali, MNEWS.co.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, mengajak para desainer di Pulau Dewata untuk menggaungkan kembali kain tenun asli daerah setempat yang dikreasikan menjadi berbagai busana menarik. Menurutnya, kain tenun buatan para perajin Bali kualitasnya tidak diragukan lagi.
“Di samping itu, jika kain tenun dikreasikan untuk berbagai macam tema busana atau fashion, sangat menarik untuk dilihat,” katanya.
Saat menyampaikan sambutan dalam Lomba Desain dan Peragaan Busana pada rangkaian Pesta Kesenian Bali ke-43 itu, Ia sangat mengapresiasi hasil karya para desainer yang mengaplikasikan kain tenun Bali dalam balutan busana adat ke kantor, balutan busana kasual, dan balutan busana pesta. Agar para perajin tenun lebih semangat dalam membuat produk kerajinan, Putri mengajak desainer yang ada di Bali untuk menggaungkan kembali kain tenun asli Bali untuk dikreasikan sesuai tren fesyen terkini.
Putri menambahkan pihaknya akan mengajak para desainer untuk membuat tren mode yang dipakai setiap tahunnya, seperti yang dilakukan di luar negeri. Dengan begitu, tren mode tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi masyarakat lokal maupun domestik dalam menggunakan kain tenun Bali.
“Untuk itu, kami berharap hal tersebut dapat didukung dan diberikan masukan oleh Dekranasda kabupaten/kota se-Bali,” tambahnya.
Dalam lomba yang diikuti oleh tujuh kabupaten/kota se-Bali, kecuali Buleleng dan Karangasem itu, dewan juri langsung mengumumkan para juara 1, 2, dan 3 untuk setiap kategori. Dalam lomba busana adat Bali ke kantor berpasangan, juara 1 diraih oleh Kota Denpasar, juara 2 Kabupaten Gianyar, dan juara 3 Kabupaten Badung.
Untuk lomba busana kasual Berpasangan diraih oleh juara 1 Kota Denpasar, juara 2 Kabupaten Badung, dan juara 3 Kabupaten Gianyar. Sedangkan busana pesta dari kain tenun diraih oleh juara 1 Kabupaten Gianyar, juara 2 Kota Denpasar, dan juara 3 Kabupaten Klungkung.