Creative Hub hadir sebagai wadah kreativitas bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Samosir dalam bentuk infrastruktur fisik. (Foto: Kemenparekraf)

MNEWS.co.idCreative Hub merupakan wadah kreativitas bagi para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dalam bentuk infrastruktur fisik. Tujuan dibangunnya Creative Hub tentu untuk mendukung kegiatan para pelaku ekonomi kreatif dalam berkarya. Sehingga para pelaku ekraf lebih mudah mengembangkan ide, bisnis, membangun jejaring, berorganisasi, dan mempererat ikatan sesama pelaku ekraf lainnya. 

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus berupaya memulihkan kembali sektor ekraf di Indonesia pascapandemi COVID-19. Salah satu strategi yang digalakkan adalah pembangunan Creative Hub di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).

Sebenarnya, sebelum didirikan di 5 DSP, Creative Hub telah menjadi wadah kreatif di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, dan beberapa kota lainnya. Menyusul Creative Hub Puncak Waringin di Labuan Bajo, kini telah diresmikan Creative Hub Samosir. 

Creative Hub Samosir diresmikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pada 22 Maret 2022. Peresmian Creative Hub Samosir juga diselenggarakan bersamaan dengan launching agenda Horas Samosir Fiesta.

Dalam acara yang digelar di Pantai Indah Situngkir, Kabupaten Samosir tersebut, Sandiaga Uno juga berpesan agar fasilitas ini jangan sampai sepi. Sebab, Creative Hub dibangun untuk kepentingan masyarakat dan menggunakan dana dari pemerintah, sehingga harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Pembangunan gedung Creative Hub Samosir, sekaligus pengadaan fasilitas di dalamnya, diberikan oleh pemerintah melalui mekanisme Bantuan Pemerintah (Banper). Beberapa fasilitas penunjang penting yang ada di Creative Hub Samosir antara lain peralatan pengolahan kopi, sarana teknologi, hingga audio visual system.

Creative Hub Samosir dibangun di atas tanah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir. Area keseluruhan Creative Hub ini mencapai 1.000 meter persegi. Sedangkan luas bangunannya sendiri sekitar 460 meter persegi yang terbagi menjadi dua lantai.

Masing-masing lantai di Creative Hub Samosir memiliki fungsi tersendiri. Pada lantai 1 misalnya, digunakan untuk berbagai aktivitas terkait pengolahan kopi. Di lantai ini terdapat ruang processing, laboratorium uji rasa, ruang pengemasan, hingga ruang pameran dan kafe untuk menjual produk ekraf setempat 

Berbeda dengan fungsi di lantai 2, yang lebih diperuntukan sebagai kelas multifungsi. Pada area ini pelaku ekraf Samosir bisa menggunakan Creative Hub sebagai coworking spacemeeting room, pelatihan, workshop, diskusi, dan aktivitas lainnya.

Sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas, Sandiaga Uno berharap Danau Toba dapat menggelar event international seperti yang ada di Mandalika, MotoGP. Adanya Creative Hub Samosir ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan impian tersebut. 

Dalam waktu dekat Danau Toba juga akan menggelar salah satu event bertaraf internasional, yakni Toba Caldera World Music Festival. Diharapkan dengan gelaran event tersebut dapat menarik minat wisatawan lebih besar untuk berkunjung ke Danau Toba.