Jakarta, MNEWS.co.id – Belanja online melalui marketplace kini semakin menjadi pilihan banyak orang. Apalagi ketika pandemi Covid-19 merebak sejak tahun lalu, belanja online menjadi salah satu cara untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Lewat cara ini orang berbelanja cukup dari rumah saja.
Selama ini masyarakat sudah mengenal banyak marketplace untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tak hanya marketplace yang menawarkan aneka barang kebutuhan, tempat jualan online yang secara spesifik menjual barang tertentu juga semakin tumbuh. Salah satunya Moselo, tempat jual-beli untuk produk dan jasa kreatif di Indonesia.
Sebagai creative marketplace, Moselo fokus menampung produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di industri kreatif, terutama seni dan kerajinan tangan.
Kehadiran Moselo berdampak pada tumbuhnya industri kreatif di Indonesia dengan munculnya talenta-talenta yang tersembunyi. Apalagi sejak pandemi merebak tahun lalu, Moselo menjadi marketplace yang dituju pekerja kreatif, terutama yang masuk dalam kategori UMKM.
Salah satunya adalah Toko Oci yang didirikan Mutiara Cininta di awal pandemi. Mereka memproduksi merchandise seperti tote bag, pouch, masker, hingga tumbler dengan ilustrasi orisinal bertema makanan lokal Indonesia.
“Aku pikir-pikir kalau hanya dipamerkan di media sosial atau dicetak saja maka responsnya hanya berkutat di ‘wah, bagus, pinter gambar’, lalu apa? Bermula dari itu, aku terus coba terapkan gambar dalam berbagai media,” kata Mutiara.
Begitu juga dengan Prinkadipa, jenama lokal satu ini didirikan ibu dan anak. Dipa adalah anak berkebutuhan khusus dengan Autism Spectrum Disorder. Menggambar menjadi kegemaran Dipa sejak usia 4 tahun. Kolaborasi ini dimulai saat eyang Dipa berulang tahun. Moselo adalah marketplace pertama yang diikuti Prinkadipa. Sejak bergabung dengan Moselo, makin banyak yang mengenal Prinkadipa.
Selain sebagai sebuah marketplace, Moselo juga memiliki 13 group chat Moselo Expert (sebutan untuk seller di Moselo) di berbagai regional seperti Jabodetabek, hingga Bali dan Kalimantan. Setiap grup beranggotakan ratusan ahli dengan aktivitas mulai dari berbagi informasi dan pengetahuan seputar bisnis, hingga menjadi tempat para ahli berkolaborasi.