Ilustrasi. (Foto: Moka blog)

MNEWS.co.id – Berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM), Smesco Indonesia menggelar Inkubasi Fashion Craft 2023 yang diperuntukkan bagi pelaku koperasi dan UKM. 

Dasarnya, saat ini, fashion dan craft mengalami perkembangan cepat dengan banyak bermunculan produk-produk inovatif berbasis desain unik dengan pasar yang sangat besar.

“Melihat kondisi dan perkembangan indusri kreatif fashion dan craft saat ini, Smesco Indonesia hadir melalui Smesco Labo Inkubator untuk memberikan inkubasi bagi pelaku UKM kreatif fashion dan craft,” kata Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada, dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (3/3).

Tercatat, sebanyak 1.151 pendaftar selama tiga pekan masa pendaftaran program yang diumumkan melalui media sosial. “Dari jumlah tersebut, calon peserta yang memenuhi seleksi awal dalam kelengkapan administrasi sebanyak 520 UKM,” ucap Wientor.

Peserta lolos administrasi selanjutnya dikurasi menjadi 25 calon peserta dengan penilaian meliputi kesesuaian produk, media pemasaran online, dan karakter usaha. Semua proses, sejak pendaftaran hingga kurasi, semuanya dilakukan secara online. 

“Kurator program ini adalah gabungan dari Tim Smesco dan seorang praktisi pelatihan desain, Cocos Trisada Dasawulan,” kata Wientor.

Nantinya, 25 UKM lolos kurasi inilah yang akan diikutsertakan dalam inkubasi. Mereka akan mengikuti tahapan onboarding yang dilakukan secara tatap muka selama enam hari. Dilanjutkan dengan mentoring dan pendampingan baik secara tatap muka maupun online. 

“Output dari program ini adalah setiap peserta ditargetkan mampu membuat mock-up produk craft berkualitas dan bervariatif seperti home décor, fashion, dan aksesoris,” ucap Wientor.

Menurut Wientor, kurikulum inkubasi Smesco Labo dalam program Inkubasi Fashion Craft 2023 ini bertujuan membekali UKM pesertanya menjadi pelaku usaha yang produktif, inovatif, pioneer, dan mampu meraih pasar yang berkelanjutan baik lokal maupun internasional.

“Program inkubasi ini berlangsung selama enam bulan, termasuk pendampingan untuk mengikuti pameran nasional dan pendampingan berkelanjutan dalam hal kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi,” ujar Wientor.