Jakarta, MNEWS.co.id – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus berkomitmen untuk menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Melalui program CSR BRI Peduli, Bank BRI menggelar pelatihan kepada 10.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Riadi Arief Aladin, Pemimpin Cabang BRI Kantor Cabang Pekalongan mengatakan, program pelatihan ini diselenggarakan di 100 lokasi dengan masing- masing 100 peserta. Untuk Kantor Cabang BRI Pekalongan, pelatihan dilakukan di Hotel Dafam Pekalongan, dengan total 100 peserta. “Program ini diikuti oleh pelaku UMKM, termasuk para UMKM cluster unggulan daerah,” kata Riadi setelah memberikan sambutan Pembukaan ‘Pelatihan 10.000 UMKM’, di Hotel Dafam Pekalongan, Rabu (13/11/19).
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online dan go global. Dalam program tersebut, para pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan terkait administrasi dan manajemen keuangan, pelatihan terkait e-commerce, akses informasi terhadap permodalan, hingga info pasar.
Acara ini menghadirkan narasumber dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan, Nugroho Hepi Kuncoro, Tokopedia Rachib Velayati Saleh, BRI Link Agus Suprihatin dan Asisten Manajer Pemasaran Briguna, Nur Hasan.
Riadi memaparkan pelatihan 10.000 UMKM ini merupakan salah satu program CSR BRI, yang digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun BRI ke-124 Tahun yang jatuh pada 16 Desember 2019 mendatang.
Pembukaan pelatihan ini dipimpin Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekalongan Bambang Nurdiyatman. Selain itu, dirinya juga mewakili Pemerintah kota Pekalongan mengapresiasi kepedulian Bank BRI terhadap UMKM di wilayahnya.
Melalui pelatihan ini UMKM dapat menerapkan ilmu yang diperolehnya sehingga usaha yang dimiliki makin memiliki daya saing yang tinggi. Bambang mengatakan, masalah permodalan masih menjadi kendala utama UMKM di Kota Pekalongan untuk berkembang. Pemkot Pekalongan sendiri ikut mendorong UMKM mendapat permodalan dengan memfasilitasi lewat perbankan, salah satunya seperti melalui BRI.
Bambang menambahkan bahwa Pemkot Pekalongan juga sudah memiliki UKM Center dengan database yang lengkap terkait data UMKM di wilayahnya, beserta kinerjanya. Sedikitnya, ada 22791 UMKM yang ada di Kota Pekalongan dengan sebagian besar UMKM diantaranya yang tergolong aktif usahanya dari sektor usaha batik.
“Kalau kita melihat data di Kota Pekalongan saat ini kurang lebih ada 22.791 UMKM Jumlah yang sangat luar biasa. 9.115 dari perdagangan, 152 UKM. Kemudian 6.610 dari pedagang pasar dan 914. Ini potensi yang luar biasa dan ini kalau dibina sedemikian rupa akan meningkatkan perekonomian di kota Pekalongan,” katanya.