Ilustrasi. (Foto: BNI)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memastikan solusi layanan perbankan lebih lengkap. Hal itu dilakukan guna menstimulasi kenaikan kelas sekaligus mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional go global.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan pandemi telah memukul banyak segmen ekonomi khususnya UMKM. Namun, segmen UMKM justru menunjukkan pemulihan kinerja yang lebih cepat dan mampu menjadi motor pemulihan bagi ekonomi nasional.

Tak hanya itu, menurutnya, segmen UMKM juga memiliki kontribusi ekonomi yang besar yakni lebih dari 60 persen dan penyerapan tenaga kerja hingga 97 persen.

“Kami tentunya melihat UMKM ini sebagai sebuah peluang pemulihan ekonomi. Terlebih sebagai agen pembangunan pemerintah kami juga didorong untuk meningkatkan rasio kredit UMKM hingga 30 persen,” katanya.

Melihat kondisi tersebut, Royke menjelaskan, BNI saat ini fokus pada penciptaan ekosistem yang produktif dalam mengembangkan segmen UMKM. Debitur UMKM akan digabungkan dengan satu ekosistem yang berhubungan dengan pelaku usaha sejenis sehingga dapat saling mendukung pertumbuhan kinerja masing-masing.

“Ekosistem ini pula dihubungkan dengan berbagai platform digital yang disiapkan BNI, sehingga diharapkan dapat membuat interlink antar ekosistem UMKM, dan mampu menjawab permintaan-permintaan besar,” ungkapnya.

Dari sisi permintaan, BNI akan aktif memperbesar pengadaan barang dan jasanya dari para pelaku UMKM. Dengan demikian, upaya ini menjadi pasar yang cukup potensial bagi para pelaku UMKM untuk membangun usaha lebih berkelanjutan.

Dengan mandat sebagai bank global Indonesia, Royke menambahkan, BNI juga fokus pada pengembangan potensi pasar di luar negeri dengan BNI Xpora. Program ini ditujukan untuk mengoptimalkan pekerja migran sekaligus diaspora Indonesia yang jumlahnya mencapai delapan juta. Dalam program ini, BNI mendukung pekerja migran serta diaspora untuk menjadi agen pembangunan bagi pelaku UMKM dalam negeri.

“BNI aktif mendorong pelaku UMKM dalam negeri untuk membangun kapabilitas serta kapasitas usahanya dalam menjawab permintaan luar negeri dengan 7 Xpora Hub yang tersebar di Sumatra, Jawa, Bali, dan Sulawesi,” pungkasnya.