Jakarta, MNEWS.co.id – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan sebuah program kemitraan antara investor besar, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Seperti yang Pak Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia) sering sampaikan bahwa investasi itu bukan hanya investor besar, yang kecil juga harus diperhatikan. Kita semua tahu UMKM adalah pahlawan, ketika terjadi resesi ekonomi dunia mereka yang akan bertahan menjadi poros penggerak ekonomi bangsa,” kata Pradana Indra Putra, Staf Khusus Bidang Peningkatan Pengusaha Nasional BKPM, dilansir dari Medcom.
Pada rapat final mendorong investasi besar bermitra dengan UMKM yang diselenggarakan BKPM dan PT Surveyor Indonesia, Pradana mengatakan bahwa tujuan program kemitraan adalah agar datangnya investasi dapat memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi.
“Mendorong investasi berkualitas dan inklusif (trickle down effect), pemerataan ekonomi dan sumber daya secara nasional, pemberdayaan pengusaha lokal, serta percepatan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi daerah. Ini adalah beberapa yang kami sampaikan yang menjadi tujuan utama pelaksanaan program kemitraan investor besar dengan UMKM ini,” tambahnya.
Pertumbuhan UMKM di Indonesia sendiri terus mengalami kenaikan, namun jumlah usaha mikro dan kecil yang naik menjadi usaha menengah dan besar mengalami stagnansi. Sementara itu UMKM berkontribusi besar dalam perekonomian nasional. Kenyataannya bahwa sebanyak 120 juta dari 133 juta angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor UMKM, baik informal maupun formal.
“99% dari total unit usaha di Indonesia, kurang lebih sekitar 64,2 juta unit usaha adalah UMKM. 61,07% dari PDB Indonesia disumbang oleh UMKM dengan mayoritas 37,77% berada di usaha mikro. Maka negara harus hadir untuk UMKM untuk membantu akses permodalan, membantu akses pasar dan marketing, sampai kepada memberikan pelatihan tenaga kerja,” ungkap Pradana.