Bertahan di Tengah Krisis dengan Berbisnis Online
Bertahan di Tengah Krisis dengan Berbisnis Online. (Foto: iStock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Dampak yang dirasakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari 6 bulan memang cukup memprihatinkan. Kondisi yang terjadi saat ini membuat orang-orang mulai merambah ke dunia online untuk mencari tambahan pemasukan di tengah masa krisis.

Berjualan online juga menjadi sebuah alternatif jawaban bagi mereka yang terkena PHK atau dirumahkan. Tidak sedikit masyarakat yang harus mencari sumber penghasilan untuk bertahan hidup, dan salah satu cara yang cukup populer adalah dengan berbisnis online.

Pembatasan kegiatan serta pemberlakuan kebijakan Work From Home (WFH) telah membuat semua orang beralih pada teknologi digital pada hampir setiap kegiatan mulai dari bekerja, belajar, dan berbelanja. Perubahan pola belanja pada konsumen akibat pandemi ini menjadi sebuah peluang untuk mulai merambah ke dunia digital.

Meskipun sedang dilanda krisis pandemi saat ini, penjualan online tidak mengalami penurunan sama sekali. Dalam “Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020” yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online pada masa pandemi ini mengalami lonjakan tajam bila dibandingkan dengan penjualan di bulan Januari 2020. Pada bulan Maret 2020, penjualan online melonjak 320% dari total penjualan awal tahun, sedangkan bulan April 2020 tercatat meningkat 480%.

Di tengah era digital yang sangat maju dan cepat, banyak marketplace atau pelaku UMKM online yang menyediakan jalan untuk memulai berbisnis online dengan modal yang tidak besar atau bahkan tanpa modal dengan menggunakan sistem dropship.

Dropship adalah sistem yang mulai banyak bermunculan dan berkembang dengan maraknya penjualan barang melalui internet. Dengan adanya sistem dropship, banyak pihak yang terbantu baik itu supplier, pembeli, dan pihak yang melakukan dropship itu sendiri yang disebut dropshipper.

Dropshipper tidak menyimpan stok barang, jadi jika seorang dropshipper mendapatkan pesanan, ia akan langsung meneruskan pesanan tersebut dan detail pengiriman barangnya ke pemasok atau supplier yang menjual barang tersebut.

Salah satu UMKM yang menyediakan sistem ini adalah WeirdJeans, sebuah brand fashion denim yang memiliki produk celana jeans dan jaket yang menawarkan sistem dropship bagi mereka yang ingin mencoba untuk memulai berwirausaha.

Fokus usaha dari WeirdJeans di masa pandemi ini adalah mendukung masyarakat yang terkena PHK ataupun yang belum memiliki pekerjaan dengan memberikan penawaran sistem dropship sekaligus memberikan pengajaran atau tata cara agar produk yang hendak dijual dapat dipasarkan dengan baik.

Dengan menggunakan sistem dropship, dropshipper tidak pelu melakukan stok barang atau memikirkan modal yang harus dikeluarkan. “Kalian cukup berfokus kepada penjualan yang saat ini bisa melalui sosial media atau e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia,” ujar Andryan Dodi, pemilik dari WeirdJeans dalam rilisan pers yang diterima oleh MNEWS.

WeirdJeans, sebuah brand fashion denim yang memiliki produk celana jeans dan jaket yang menawarkan sistem dropship bagi mereka yang ingin mencoba untuk memulai berwirausaha. (Foto: WeirdJeans)

WeirdJeans menawarkan keunggulan produk yang tidak pasaran baik dari segi model dan warna, sehingga dropshipper tidak perlu khawatir dengan persaingan produk jeans di luar sana. Selain itu, dalam sistem dropship WeirdJeans, dropshipper juga dapat melakukan retur jika barang yang diterima tidak sesuai atau salah ukuran.

Di masa pandemi ini, WeirdJeans mengajak masyarakat untuk mulai mencoba menumbuhkan minat kewirausahaan dalam mencari penghasilan tambahan. Andryan mengutip salah satu ucapan Nadiem Makarim pendiri Go-Jek yang mengatakan, “Karakteristik entrepreneur yang paling penting, pertama adalah keberanian bukan kepintaran.”

“Mari kita berjuang untuk memulihkan ekonomi kita seperti dulu lagi, tidak perlu kuatir karena setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluar. Kita hanya perlu berani mengambil langkah yang tepat,” pungkas Andryan.