Ilustrasi aplikasi Twitter. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Sejak pandemi Covid-19 hadir, banyak informasi-informasi salah atau disinformasi yang beredar di media sosial terkait virus Corona.

Dengan maraknya informasi salah mengenai Covid-19, media sosial juga berupaya dalam menyaring informasi-informasi tersebut. Salah satunya Twitter, yang baru-baru ini telah menguji fitur yang dapat menyaring informasi salah atau disinformasi mengenai Covid-19.

Dilansir dari Antara, Twitter juga mengumumkan mulai hari Selasa, (17/8), para pengguna dapat melaporkan informasi yang salah melalui proses yang sama seperti pelecehan atau konten berbahaya lainnya, melalui menu dropdown di kanan atas setiap cuitan.

Selain itu, pengguna Twitter juga akan diminta untuk memilih apakah komentar menyesatkan tersebut bersifat politis, terkait kesehatan, atau termasuk dalam kategori lain. Kategori politik mencakup bentuk disinformasi yang lebih spesifik seperti konten yang terkait dengan pemilu.

Sementara kategori kesehatan akan menyertakan opsi bagi pengguna untuk menandai informasi yang salah terkait Covid-19. Fitur baru ini akan mulai tersedia pada sebagian besar pengguna di AS, Australia, dan Korea Selatan.

Twitter berharap bisa menjalankan eksperimen ini selama beberapa bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk meluncurkannya ke pasar global. Nantinya, tidak setiap laporan akan ditinjau karena platform terus menguji fitur tersebut.

Tetapi, data yang diperoleh melalui pengujian akan membantu perusahaan menentukan bagaimana mereka dapat memperluas fitur selama beberapa minggu ke depan. Tes tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi tweet yang berisi informasi salah yang berpotensi menjadi viral di dunia maya.