Ilustrasi. (Foto: Hello Sehat)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kesehatan sangat penting untuk diperhatikan semua orang, termasuk remaja. Untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, dapat dilakukan dengan mengonsumsi makan-makanan yang bergizi seperti sayur dan buah-buahan. Namun demikian, seiring dengan maraknya makanan dan minuman instan di Indonesia membuat para remaja saat ini kurang peduli untuk menerapkan pola hidup sehat.

Melihat hal tersebut, United Nations World Food Programme (UN WFP) meluncurkan kampanye digital #KerenDimakan. Kampanye ini adalah komitmen UN WFP untuk memperkuat program Kementrian Kesehatan RI, yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), khususnya dalam mempromosikan Pedoman Gizi Seimbang untuk remaja Indonesia serta pilar kedua Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting 2018-2024.

Melania Gondomartojo, Head of Nutrition UN WFP menjelaskan latar belakang dibuatnya #KerenDigital. Menurutnya, Pedoman Gizi Seimbang oleh Kementerian Kesehatan RI masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia, sehingga buah dan sayur belum menjadi prioritas utama mereka.

Hal tersebut dibuktikan dengan Riset Kesehatan Dasar yang mengungkapkan bahwa lebih dari 95% remaja Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Sejalan dengan itu, hasil penelitian UN WFP dengan Kantar yang berjudul Understanding Health and Nutrition Among Adolescents juga menemukan bahwa hanya 57% remaja yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi buah, dan hanya 65% yang mengonsumsi setengah sampai satu porsi sayur. Padahal, anjuran dari Kementrian Kesehatan dan WHO adalah 5 porsi per hari.

“UN WFP ingin menekankan bahwa mengonsumsi sayur dan buah itu penting untuk remaja Indonesia, khususnya untuk mengoptimalkan pertumbuhan remaja dan peningkatan kualitas generasi masa depan. Inilah yang akhirnya menginisiasi kami meluncurkan #KerenDimakan,” jelas Melania.

Jennifer Rosenzweig, Country Direcor WFP Indonesia memaparkan bahwa remaja Indonesia atau yang dikenal sebagai Gen Z berjumlah 46 juta, sekitar 17,2% dari penduduk di Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka, mereka membutuhkan kombinasi zat gizi yang cukup.

“Melalui kampanye digital #KerenDimakan, kami ingin mengajak para remaja untuk meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya pola hidup sehat. Selain itu, kami juga ingin mendorong mereka untuk mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah setiap hari,” kata Jennifer.

Imran Agus Nurali, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI menyampaikan apresiasinya atas inisiatif dari UN WFP ini. Menurutnya, pola makan seimbang penting diterapkan oleh masyarakat Indonesia, terutama remaja.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen UN WFP dalam memastikan pemenuhan gizi seimbang remaja Indonesia dan mendukung program GERMAS. Kami harap, kampanye ini bisa menyasar remaja sebagai kelompok generasi muda yang paling penting untuk pembangunan bangsa di masa mendatang,” ungkapnya.

Apresiasi lainnya turut disampaikan oleh Woro Srihastuti Sulistyaningrum, Direktur Keluarga, Perempuan Anak, Pemuda, dan Olahraga, Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Bappenas. Menurutnya, untuk membangun kualitas remaja dalam kerangka SDM Unggul Indonesia maju tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja.

“Keterlibatan semua pihak untuk berinvestasi pada anak, remaja, dan pemuda sebagai upaya membangun SDM yang berkualitas itu penting. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi terbentuknya inisiatif kampanye digital ini,” ujar Woro.