Samanhudi, Ketua P4S Sertanio Banyuwangi, yang mengekspor beras merah organik ke beberapa negara di Amerika Serikat dan Eropa. ( Foto : AntaraNEWS )
Samanhudi, Ketua P4S Sertanio Banyuwangi, yang mengekspor beras merah organik ke beberapa negara di Amerika Serikat dan Eropa. ( Foto : AntaraNEWS )

Malang, MNEWS.co.id – Produk beras organik hasil sejumlah petani yang tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Sirtanio di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, saat ini berhasil merambah pasar ekspor pertanian ke sejumlah negara Eropa dan Amerika Serikat.

P4S Banyuwangi, Jawa Timur, telah menghasilkan beras organik khususnya beras merah yang diekspor ke beberapa negara yaitu China, Amerika Serikat, Australia, dan Italia yang saat ini menjadi pasar baru untuk Indonesia.

Samanhudi, selaku Ketua P4S Banyuwangi, menjelaskan jika beras organik yang diekspor merupakan hasil produksi dari kegiatan agribisnis generasi muda dan petani di Banyuwangi. Beras organik yang dikirim adalah Beras Merah Varietas Belambangan A3, Beras Hitam Melik A3, dan Beras Sunrise of Java.

“Varietas-varietas tersebut telah didaftarkan sebagai padi asli Banyuwangi oleh Dinas Pertanian di Kementerian Pertanian. Kami juga mengekspor beras ke Italia rutin setiap bulan sebanyak 2,8 ton. Sedangkan ke negara lain, seperti Australia dan Amerika, volumenya belum sebesar ke Italia,” kata Samanhudi.

Dirinya menambahkan bahwa sampai saat ini permintaan beras organik Banyuwangi dari luar negeri masih sangat besar. Contohnya adalah dari China sebesar 60 ton per bulan dan itu belum termasuk mengeskpor ke Amerika Serikat. Namun kalau permintaan yang ada cukup besar, maka pihaknya akan terus meningkatkan kualitas produk agar dapat merambah ke negara lain.

“Kapasitas kami terbatas baru bisa kami penuhi secara bertahap. Ke depan, kami terus merangkul petani-petani lainnya agar dapat meningkatkan volume produksi dan kami siap untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri tersebut,” ujarnya.

Para petani tersebut awalnya adalah kelompok yang mendapatkan pelatihan pertanian organik dari Dinas Pertanian Banyuwangi dan bekerja sama dengan BBPP Ketindan, Lawang, Kabupaten Malang. Lembaga yang mengelola usaha P4S Sirtanio menggunakan sistem corporate farming, yang menggabungkan lahan usaha milik petani agar bisa dikelola secara terpadu dalam satu sistem. Saat ini sudah ada sekitar 120 petani yang tergabung menjadi mitra P4S Sirtanio.

Samanhadi berharap para petani yang bergabung tidak hanya dari Kabupaten Banyuwangi, tetapi juga berasal dari daerah lain karena permintaan beras organik ini cukup besar. Pola kelembagaan P4S juga telah dikembangkan ke daerah lainnya, sehingga mereka telah mempunyai produk yang siap diekspor dan menambah penghasilan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan para petani untuk menghasilkan produk yang siap untuk diekspor. Hal yang dipersiapkan oleh BPPSDMP adalah dengan mengadakan Balai Pelatihan untuk membina para petani dan pemuda yang telah siap terjun ke sektor pertanian dan menghasilkan produk siap ekspor.