Model mengenakan busana berbahan ulos usai peluncuran Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Beli Kreatif Danau Toba di Paropo, Dairi, Sumatera Utara, 20 Februari 2021. (Foto: Nova Wahyudi)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menutup program Beli Kreatif Danau Toba yang telah berjalan selama tiga bulan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat atas segala bantuan dan kerja sama yang terjalin, sehingga program BKDT dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat bagi para pelaku kreatif.

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Keuangan (Dirjen Bea dan Cukai, Dirjen Pajak dan PKN STAN) serta BUMN (PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan PT Pos Indonesia) yang sudah menjadi satu kesatuan dalan memberikan kontribusi terhadap kenaikan omzet para peserta hingga mencapai rata-rata lebih dari 100 persen perbulan,” ujar Sandiaga dikutip dari siaran pers Kemenparekraf.

Sandiaga menjelaskan bahwa program Beli Kreatif Danau Toba telah memunculkan dampak yang positif yaitu meningkatnya tiga kali lipat jumlah tenaga kerja. “Jumlah tenaga kerja setelah adanya program Beli Kreatif Danau Toba ini juga meningkat hampir tiga kali lipat pekerja sebelumnya atau mencapai 801 pekerja, jumlah tersebut belum termasuk penambahan reseller mencapai total 3.220 reseller,” ujarnya.

Tidak hanya itu, program Beli Kreatif Danau Toba juga telah memfasilitasi para peserta dengan promosi secara terintegrasi melalui own media dan paid media, serta fasilitas gratis ongkir pengiriman ke semua tujuan, baik di Indonesia maupun luar negeri.

Program Beli Kreatif Danau Toba adalah program yang diluncurkan Kemenparekraf sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada 2021. Tujuan program ini adalah mendorong UMKM di salah satu Destinasi Super Prioritas yaitu Danau Toba, Provinsi Sumatra Utara agar dapat bangkit di masa pandemi ini.

Program ini diikuti oleh 200 pelaku kreatif subsektor kuliner, kriya, dan fesyen dari wilayah kabupaten/kota di seputar Danau Toba dan Sumatera Utara.