Ilustrasi UMKM Bandung. (Foto: Jabar Express)

Bandung, MNEWS.co.id – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bandung mengungkapkan banyak pelaku UMKM yang beralih profesi akibat terdampak pandemi Covid-19. Namun, jumlah pelaku UMKM yang beralih profesi belum terdata akibat keterbatasan sumber daya manusia.

“Kerajinan kriya beralih ke (usaha) makanan atau ke APD (alat perlindungan diri) atau fashion,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Atet Dendi Handiman, dilansir dari Ayo Bandung.

Atet menjelaskan sektor usaha di bidang pakaian atau busana mengalami keterpurukan di awal-awal pandemi Covid-19. Namun saat ini mulai diminati kembali oleh masyarakat.  Ia mengaku kesulitan melakukan pendataan terhadap pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 dan beralih profesi. Sebab, keterbatasan jumlah sumber daya manusia dan baru akan mendata pada Senin, (19/7).

Saat ini satu pendamping bagi pelaku UMKM dilakukan kepada 2 kecamatan. Pihaknya mengajak pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dan dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemasaran.

Ia menambahkan, bantuan bagi pelaku UMKM dari Kementerian Koperasi dan UMKM sebesar Rp1.2 juta sudah memasuki gelombang kedua. Sedangkan gelombang pertama sudah dilakukan pada tahun 2020.

Pihaknya juga memfasilitasi program bantuan untuk 150 lebih pelaku UMKM dengan mengirimkan proposal terlebih dahulu. Selanjutnya akan diverifikasi dan dievaluasi proposal tersebut.

Atet mengatakan para pelaku UMKM yang sudah mendapatkan bantuan di tahap pertama dapat kembali menerima bantuan di tahap kedua. Hal itu berdasarkan penilaian dari kementerian.