Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Mandiri Tbk hingga saat ini telah menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp29 triliun. Perseroan memperkirakan total penyaluran dana PEN sebesar Rp30 triliun ditargetkan terealisasi sepenuhnya pada September mendatang.
Silvano Rumantir, Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan, saat ini salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak COVID-19. Yaitu dengan mengembalikan kapasitas produksi yang sempat menurun akibat pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi yang diberlakukan di sebagian besar wilayah Indonesia.
“Dengan telah dilonggarkannya kebijakan pembatasan ini, kami berharap apa yang kami lakukan dapat ikut memulihkan denyut nadi perekonomian,” katanya.
Dalam penyalurannya, Silvano mengungkapkan, pihaknya tidak hanya menyasar debitur eksisting. Menurutnya, seluruh debitur penerima pembiayaan PEN untuk segmen Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan debitur baru.
Bank Mandiri dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan uang negara di bank-bank Himbara untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.104/2020. Dari penempatan sebesar Rp10 triliun, Bank Mandiri optimistis mampu menyalurkan kredit hingga Rp30 triliun yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Di samping itu, Silvano menambahkan, Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp32,6 triliun per 13 Agustus 2020 untuk mendukung keberlangsungan usaha.
Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp119,3 triliun dari 545.692 debitur. Adapun skema restrukturisasi yang diberikan adalah penundaan pembayaran tagihan serta pembebasan bunga.