Tampilan Galeri UMKM di Bandara Internasional Yogyakarta. (Foto: Evi Nur Afiah)

Yogyakarta, MNEWS.co.id – Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA saat ini sudah menyediakan ruang khusus bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yang dapat menampung hingga ratusan produk.

“Kami telah menyiapkan area tenant untuk UMKM seluas 1.500 meter persegi di dalam terminal, yang dapat menampung 300 UMKM dan area seluas 880 meter persegi di Gedung Penghubung yang dapat mengakomodir 170 UMKM,” kata Faik Fahmi, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero).

Faik menjelaskan bahwa penyediaan ruang bagi UMKM merupakan bentuk komitmen Angkasa Pura I untuk tetap merangkul pelaku usaha yang berada di area sekitar Bandara YIA. Selain itu, fasilitas tersebut berguna untuk membangkitkan kembali produk-produk UMKM lokal agar mampu bersaing dengan produk internasional, khususnya di Bandara YIA.

Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengapresiasi adanya area khusus UMKM yang tersedia di Bandara YIA. Ia mengatakan hal itu menjadi ciri khas sendiri sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk membantu pelaku UMKM.

“Area UMKM ini sangat menarik untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap produk lokal dan membantu perputaran ekonomi di area sekitar Bandara YIA,” katanya.

Kementerian Perhubungan mengapresiasi kinerja yang baik antara Angkasa Pura I dengan Pemda dalam mengurus pembangunan bandara sejak awal hingga akhir. Kini Bandara YIA menjadi standar baru dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Bandara YIA dirancang dengan arsitektur bergaya modern, tetapi tetap menggambarkan ciri khas budaya Yogyakarta di desain eksterior dan interiornya. Ciri khas itu dapat dilihat melalui instalasi karya seni atau artwork yang telah terpasang di beberapa titik bandara. Instalasi karya seni tersebut merupakan hasil karya dari sejumlah seniman lokal Yogyakarta.

Bahkan juga terdapat instalasi dari beragam area yang telah didesain secara khusus untuk menjadi etalase Yogyakarta, Kulon Progo, dan sekitarnya, khususnya bagi desa-desa terdampak pembangunan bandara.