Ilustrasi Akses Pemasaran. (Foto: Inews.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui akses pemasaran menjadi salah satu hambatan bagi industri kecil menengah (IKM) di saat pandemi. Sebab saat ini, sebagus apapun barang yang diproduksi tetap agak susah dipasarkan.

“Sekarang yang paling menjanjikan adalah pasar dari pemerintah atau pengeluaran belanja pemerintah. Maka saya minta anggaran pembelanjaan daerah dibuka untuk produk khusus IKM,” kata Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKM dan Aneka saat Launching Program Indonesia Fesyen and Craft Awards (IFCA) 2020 secara virtual, Rabu (26/8/20).

Program IFCA bertujuan mencari desainer berbakat yang memiliki visi keberlanjutan dalam bidang kriya dan fashion. Dengan menghadirkan berbagai produk dengan desain yang bagus untuk menyerap pasar nasional. 

“Kita bikin acara ini, barang didesain bagus-bagus, kalau nggak diserap pasar akan percuma juga, tapi alangkah lebih baik pasar serap produk IKM Indonesia,” katanya.

Menurutnya, para pelaku IKM harus lebih dulu mengetahui target pasar yang dituju.
Apalagi sekarang banyak cara membawa produk ke pasar tidak hanya lewat offline tapi juga online. Sehingga para desainer harus bisa membuat  pameran secara online tetap menarik, karena konsumen hanya melihat. Berbeda dengan kegiatan offline yaitu konsumen datang dan bisa melihat warna dan modelnya secara langsung.

Guna mengembangkan IKM digital, lanjutnya, sejak 2017 Kemenperin telah menciptakan program E-Smart IKM. Platform digital baginya penting agar produk dari produsen ke konsumen lebih cepat.

Gati menjelaskan bahwa pemerintah telah beberapa kali kerja sama dengan marketplace. Menurutnya, cara itu efektif sehingga tidak hanya mengantarkan IKM ke pasar tapi juga mengumpulkan data mengenai produk apa yang banyak laku dan disukai pasar.

“Kami bisa sesuaikan bimbingan SDM apa biar bagus. Jadi pemasaran nggak hanya antar produk ke pasar tapi di sini desainer sudah harus mulai dan ajarkan produk dan jenis apa yang diantarkan ke pasar. Kalau hanya antarkan IKM akses pasar, sudah banyak kita lakukan,” tambah Gati.