Ilustrasi Pelaku UMKM. (Foto: Unspalash/Clem Onojeghuo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi virus corona telah memberikan hantaman cukup serius bagi sektor-sektor perekonomian nasional, salah satunya adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menemukan sekitar 37.000 laporan mengenai pelaku UMKM yang terdampak dari wabah virus corona.

Data tersebut berhasil dihimpun dari hotline call center kementerian, asosiasi pendamping pelaku UMKM, dan juga dinas-dinas terkait di daerah.

“Secara umum, hari ini yang sudah terdata, pelaku UMKM terdampak yang sudah ada di bagian data kementerian, kurang lebih sudah ada 37.000 data laporan,” katanya.

Fiki mengatakan, data yang diperoleh tersebut belum semuanya telah diolah oleh pemerintah. Hal tersebut karena pemerintah perlu menyesuaikan data tersebut dengan data internal di Online Data System Kemenkop UKM serta mendalami permasalahan apa saja yang tengah dihadapi oleh sektor UMKM nasional di lapangan.

Berdasarkan data tersebut, Fiki menuturkan umumnya 87,4 persennya adalah pelaku usaha mikro. Dia juga menambahkan 52,4 persen dari data pelaku UMKM tersebut belum memiliki tabungan usaha.  Fiki menyatakan pemerintah saat ini sedang mengagregasi berbagai data tersebut untuk dijadikan acuan perumusan kebijakan.

“Penting data-data ini diagregasi untuk bagaimana kami mendesain program sampai dengan memastikan pelaku koperasi dan UKM yang terdampak dapat menerima program secara cepat dan tepat. Komitmen Presiden sudah clear, bahwa yang diprioritaskan adalah pelaku usaha mikro, kecil, menengah,” kata Fiki.