LPEI telah mengumpulkan 180 UMKM dalam inisiatif Desa Devisa, sebuah program pendampingan pelaku usaha berbasis community development. (Foto: Kemenkeu/Biro KLI-Anas)

MNEWS.co.id – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) telah mengumpulkan 180 UMKM dalam inisiatif Desa Devisa, sebuah program pendampingan pelaku usaha berbasis community development yang dilakukan sebagai upaya pengembangan ekonomi lokal melalui pelatihan, bantuan sarana produksi, informasi, dan akses pasar.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal serta mengembangkan komoditas unggulan desa dengan harapan dapat menghasilkan devisa.

“Kami ada sekarang itu lebih 180 Desa Devisa di seluruh Indonesia yang baru kita bangun satu setengah tahun lalu,” ucap Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqim U. Norhadi dikutip dari cnnindonesia.com.

Menurutnya, para pelaku UMKM yang tergabung dalam program Desa Devisa memiliki beragam produk, termasuk kopi, beras organik, garam olahan, hingga kain tenun.

Untuk kain tenun khususnya, Maqim menjelaskan bahwa ekspor produk tersebut telah dilakukan ke Amerika Serikat (AS) dan pembelinya adalah salah satu merek terkenal.

Keberhasilan ekspor kain tenun ini bahkan mencapai tingkat yang luar biasa, sehingga pihaknya mengundang desainer dari merek tersebut untuk memberikan pelatihan kepada para pengrajin.

“Ini paket komplit, tapi yang pertama adalah pemberdayaan dulu. Komunitas di desa harus punya kemampuan dulu agar bisa go ekspor. Misal tenun harus bisa membuat hasil tenun sesuai yang dikehendaki buyer,” imbuh Maqim.

Maqin menjelaskan persyaratan agar pelaku UMKM dapat berpartisipasi dalam program Desa Devisa. Ia menekankan bahwa pelaku UMKM harus memiliki produk unggulan terlebih dahulu sebelum dapat mengikuti program tersebut.

Setelah itu, LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) akan melakukan kurasi. LPEI akan melakukan pengecekan terhadap produk dan melakukan riset potensi pasar di luar negeri.

Apabila produk dianggap sesuai, pelaku UMKM akan dihubungi dan diberikan pelatihan lebih lanjut.