Perajin menenun kain di Paviliun Indonesia di sela ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018). Foto: (doc/ANTARA)
Perajin menenun kain di Paviliun Indonesia di sela ajang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018). Foto: (doc/ANTARA)

MNEWS.co.id – Dengan sentuhan khasnya yang kaya akan budaya dan keindahan, kain-kain etnik tradisional (wastra) Indonesia memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik perhatian pasar internasional.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki optimistis wastra Indonesia semakin dilirik dan menjadi bagian dari industri fesyen dunia. 

MenKopUKM Teten Masduki mengatakan kain-kain wastra Indonesia dikenal memiliki keunikan dan keberagaman dari berbagai daerah, hal itulah yang menjadi unggulan produk kain dalam negeri dibanding negara lain.

“Salah satunya dari Indonesia, dua tahun lalu tenun gringsing dari Bali itu sudah dipakai oleh merek Dior. Nah ini saya kira akan banyak kain lokal wastra lainnya yang akan menjadi bagian dari produk dunia,” ucap Menteri Teten di sela-sela acara Opening Ceremony Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Dalam mewujudkan hal tersebut, kata Menteri Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) turut aktif melakukan kerja sama dengan berbagai inkubator untuk mengurasi dan mendampingi para pelaku UMKM, dan desainer lokal agar memenuhi standar dunia.

“Salah satunya KemenKopUKM yang telah bekerja sama dengan Institut Francais d’Indonesie (IFI) dan Pintu Inkubator untuk membawa produk fesyen termasuk kain tradisional masuk ke pasar Prancis dan Eropa. Karena kalau bekerja sendiri pasti butuh waktu yang lama. Bersama inkubator, mendorong bisnis UMKM ini terus berkembang ke pasar global,” ujarnya.

MenKopUKM pun mendukung ajang KKI 2023 yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) dan menjadi komitmen BI bersama Pemerintah dalam mengakselerasi berbagai kebijakan pengembangan UMKM, agar semakin produktif dan kontributif guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Event seperti ini, selain mempromosikan produk kain Indonesia dan mendorong penjualan ritel, tetapi juga menjadi ajang business matching yang mengundang para buyer dari luar negeri, sehingga produk kain dan fesyen Indonesia yang kaya ini, terhubung dengan distributor di luar negeri,” kata Teten.

Seiring dengan tujuan tersebut, MenKopUKM juga menekankan bahwa kekuatan produk dalam negeri ini harus dilindungi dari serbuan barang impor. Terutama kain-kain tradisional yang memiliki kekhasan dan keunggulan dibanding produk impor yang ada.

Terutama dengan kehadiran e-commerce, telah ada kajian di beberapa negara termasuk di dalam negeri, di mana banyak produk UMKM Tanah Air yang mulai tergerus produk impor di platform e-commerce. Itu mengapa, ia sangat menekankan, agar perlu segera disusun kebijakan Pemerintah mengenai arus perdagangan dalam digitalisasi ekonomi Tanah Air.

“Alhamdilulilah sebentar lagi akan dibentuk Satgas untuk digital ekonomi yang memiliki tugas melindungi produk UMKM, e-commerce itu sendiri, industrinya, juga konsumen,” kata MenKopUKM.

Hadir sebagai tuan rumah event KKI, Gubernur BI Perry Warjiyo yang mengatakan, kebangkitan UMKM dapat diwujudkan melalui tiga kata kunci, yaitu konsisten, inovasi, dan sinergi (KIS). Pertama, konsisten dalam berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk sehingga dapat meningkatkan daya saing UMKM. 

“Kedua, kami mendorong inovasi agar UMKM dapat menghadapi perkembangan digitalisasi dan tren pasar. Kebangkitan UMKM perlu didukung pula oleh transformasi UMKM yang semakin inovatif, kreatif, dan adaptif sehingga dapat memperluas akses pasar dan jaringan rantai pasok, serta meningkatkan akses pembiayaan,” kata Perry.

Ketiga, sinergi sebagai elemen penting dalam menciptakan kebijakan dan program yang lebih efektif dan efisien antara Kementerian/Lembaga (K/L), untuk mendorong perluasan pasar bagi produk-produk UMKM Indonesia, memperkuat sisi penawaran dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM, dan memperkuat sisi permintaan dalam rangka mendorong semangat bangga, cinta, dan beli produk dalam negeri. 

KKI tahun ini mengangkat tema ‘Badarau Nusantara-Berkolaborasi Mendorong Semangat Kebaruan dan Inovasi UMKM di Seluruh Nusantara.’ KKI 2023 berlangsung secara offline di Hall B JCC pada 27-30 Juli 2023. 

Pameran KKI 2023 secara fisik diikuti oleh ­300 UMKM, sedangkan pameran online juga tetap dilakukan pada website KKI dengan melibatkan lebih dari 800 UMKM dari seluruh Indonesia.

KKI 2023 menampilkan beragam produk wastra, kriya, kopi, serta makanan dan minuman olahan, yang disajikan dalam pameran produk UMKM yang telah lolos kurasi secara ketat baik dari UMKM Binaan dan Mitra BI, juga UMKM dari enam Kementerian dan Lembaga (K/L) yaitu Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Dewan Kerajian Nasional (Dekranas).