Pembukaan SIAL Interfood 2022. (Foto: Kemendag.go.id)

MNEWS.co.id – Untuk memperkuat akses ekspor produk usaha kecil menengah (UKM), Kementerian Perdagangan membawa produk-produk UKM berbasis makanan dan minuman (mamin) tampil dalam event pameran internasional Salon International de L’alimentation (SIAL Interfood) 2022.

Ekspor produk mamin Indonesia berkontribusi besar dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Rabu (9/11/2022) di arena pameran.

Gelaran SIAL Interfood 2022 diselenggarakan pada 9–12 November 2022 di Jakarta International Expo (JIExpo), Jakarta. Pameran internasional tahunan produk mamin ini ditargetkan diikuti lebih dari 1.000 peserta dan 50.000 pengunjung mancanegara seperti Malaysia, Belanda, Australia, dan Korea Selatan.

“Melalui SIAL Interfood 2022, mamin Indonesia terutama produk UKM, dapat merambah kancah internasional melalui kehadiran pengunjung dalam negeri maupun luar negeri di pameran ini,” kata Didi.

Didi menjelaskan, ekspor mamin Indonesia periode Januari─Agustus 2022 mencapai USD3,49 miliar dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Filipina, Malaysia, Tiongkok, dan Singapura.

Nilai ini naik 12,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Ekspor ini didominasi produk makanan laut (seafood), wafer, kopi, buah nanas, dan mi instan.

Sedangkan pada 2021, ekspor produk mamin sebesar USD 4,97 miliar dengan tren pertumbuhan sebesar 8,02 persen pada lima tahun terakhir (2017─2021). Tiga provinsi Indonesia yang menjadi penyumbang terbesar nilai ekspor mamin pada periode Januari─Agustus 2022 yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten.

“Pada pameran ini, Paviliun Kementerian Perdagangan yang bekerja sama dengan Arise+ Indonesia menampilkan produk dari delapan pelaku usaha UKM mamin Indonesia, yakni nasi liwet instan, sambel siap saji, tempe, makanan ringan organik, kopi, gula kelapa, minuman air kelapa, rempah, serta 21 produk Indikasi Geografis (IG) Indonesia,” imbuh Didi.

Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Merry Maryati menambahkan, selain kegiatan pameran, kegiatan ini juga akan dimeriahkan dengan beberapa kegiatan pendukung yakni seminar, penjajakan kesepakatan bisnis (business matching), demo memasak, serta aneka kompetisi dan seminar.

Ada yang istimewa pada keikutsertaan Paviliun Kementerian Perdagangan yaitu dengan menampilkan Indikasi Geografis Corner yang menyajikan keunikan mamin dan rempah Indonesia dari segi rasa yang tidak dimiliki oleh negara lain. Penyajian ini diharapkan bisa memberikan nilai berharga dalam persaingan di kancah global.

“Kami yakin produk mamin Indonesia, khususnya dari pelaku UKM Indonesia tidak kalah berkualitas dari negara lain, sudah siap diadu dengan produk luar negeri, serta mampu berkontribusi pada perekonomian nasional,” pungkas Merry.