Trademark Market 2022 yang kembali digelar setelah vakum selama 2,5 tahun akibat pandemi. (Foto: Deni Armansyah/Jabar Ekspres)

Bandung, MNEWS.co.id – Pameran kreatif produk-produk jenama lokal Bandung, Trademark Market, kembali hadir di tahun 2022 ini setelah vakum selama hampir 2,5 tahun akibat pandemi Covid-19.

Dalam acara ini, dapat dijumpai kurang lebih 195 tenant yang terdiri dari pelaku UMKM lokal sektor fesyen, kuliner, dan kerajinan.

Trademark Market 2022 yang dibuka pada Kamis (7/7/2022) ini menjadi tahun gelarannya yang ke-11. Trademark Market 2022 berlangsung sampai Minggu, 10 Juli 2022 di Trans Convention Centre, Bandung.

“Pada Trademark Market 2022 banyak tenant baru yang baru dan ada juga local brand yang sudah lama mengikuti event ini. Harapannya di acara ini semua produk lokal bisa terjual habis,” ujar Saira Nisar, Founder Trademark Market.

Saira mengemukakan, acara ini merupakan gelaran ke-11 yang kembali digelar setelah vakum selama 2,5 tahun akibat terjangan pandemi Covid-19 di tahun 2020 dan merupakan upaya untuk menghidupkan kembali produk lokal Bandung.

“Harapannya bisa menumbuhkan geliat ekonomi, khususnya di kalangan pelaku bisnis muda (young enterpreuner),” kata Saira.

Uniknya, dalam setiap penyelenggaraaan Trademark Market, sebanyak 40 persen pengunjung berasal dari luar Bandung. Tak sedikit buyer dari luar Bandung sangat menantikan event Trademark Market lantaran produk yang dijual sangat unik, berkualitas, dan membawa marwah asli produk lokal.

“Tentunya semua tenant yang menjadi bagian Trademark Market 2022 itu sudah melalui proses kurasi yang cukup ketat, jadi harus benar-benar produk asli lokal Bandung,” ucapnya.

Hadir membuka acara, Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap Trademark Market bisa menjadi salah satu upaya pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 di Kota Bandung.

“Kegiatan ini semoga bisa menjadi salah satu ikhtiar pemulihan ekonomi di Kota Bandung. Semoga bermanfaat bagi masyarakat Kota Bandung,” ujar Yana.

Para pengusaha yang mengikuti acara ini, tuturnya, diharapkan dapat terangkat kesejahteraannya sehingga percepatan pemulihan ekonomi bisa terwujud.

“Meskipun ini didominasi 70 persen para pelaku usaha dari Kota Bandung, tapi pangsa pasarnya memang tidak bagi warga Kota Bandung saja. Tempat ini juga sangat diminati warga dari luar Kota Bandung. Ini menunjukan bahwa Bandung adalah trade center, baik itu kuliner, fashioncraft, ataupun ekonomi kreatif lainnya,” ungkap Yana.