Ilustrasi pelaku usaha perempuan. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Indonesia memiliki lebih dari 64 juta UMKM yang berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 60%, dengan 64% di antaranya adalah perempuan. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan peran wirausaha perempuan di Indonesia melalui inklusi ekonomi karena dengan memberdayakan UMKM juga berarti memberdayakan perempuan.

Hal tersebut menjadi salah satu agenda Kementerian Koperasi dan UKM dalam upaya pemulihan ekonomi yang solid dan berkelanjutan dengan memanfaatkan momentum Presidensi Indonesia pada G20 untuk meningkatkan peran wirausaha perempuan di Indonesia melalui inklusi bisnis. 

“Memperhatikan cross-cutting isu perempuan, Kementerian Koperasi dan UKM berusaha meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan melalui kebijakan yang ramah gender, serta mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan”, kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam side event Seminar G20 bertemakan Empowering Women Entrepreneurs through Inclusive Business di Jakarta, Selasa (22/03/2022).

Teten mengungkapkan jika peningkatan peran perempuan perlu didorong ke dalam pengarusutamaan kebijakan terkait UMKM, di mana perempuan tidak lagi ditempatkan sebagai pemain sekunder atau pelengkap, tetapi menjadi pemain inti dalam keberlangsungan UMKM.

Dalam meningkatkan perannya, wirausaha perempuan sendiri membutuhkan dukungan dari pemerintah baik berupa akses pembiayaan, dukungan ekspor, pengembangan dan pelatihan bagi karyawan, peningkatan kualitas produk, hingga dukungan infrastruktur khususnya di area pedesaan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengungkapkan peningkatan wirausaha perempuan juga menjadi salah satu agenda prioritas yang dimandatkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia.

“Perempuan memiliki peran yang strategis pada UMKM di Indonesia, di mana sebanyak 34% usaha menengah dijalankan oleh perempuan, bahkan 50,6% usaha kecil dan 52,9% usaha mikro juga dijalankan oleh perempuan”, ungkap Menteri Bintang.

Melalui “Recover Together, Recover Stronger” yang diangkat sebagai tema dalam G20 kali ini, Bintang berharap dapat melibatkan partisipasi perempuan secara penuh dalam pemulihan ekonomi global.

“Ketika perempuan telah diberdayakan dan anak-anak terlindungi dengan baik, maka kesejahteraan menjadi tidak terelakkan bagi kita semua”, pungkas Menteri Bintang.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah juga berharap jika melalui kesempatan ini dapat tercipta kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai upaya dalam pemulihan ekonomi bersama bagi UMKM.

“Kami berharap pada G20 kali ini dapat tercipta investor matchmarking, dukungan terhadap pelaku usaha perempuan maupun disabilitas, ecosystem mapping, serta katalog produk UKM pada sektor potensial”, jelas Siti Azizah.

Dalam rangkaian side event G20 terdapat tiga sub tema yang berkaitan dengan UKM, antara lain peningkatan wirausaha perempuan, keterlibatan UKM secara aktif dalam green economy, serta akselerasi UKM di era digital.