MNEWS.co.id – Penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN 2023 di Labuan Bajo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, saat ini mata masyarakat ASEAN dan dunia akan tertuju ke Indonesia khususnya Labuan Bajo.
Pelibatan masyarakat, khususnya pelaku UMKM, dan juga faktor-faktor keberlanjutan jadi salah satu aspek yang diperhatikan. Hal ini akan menjadi tolok ukur dari kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ke-42 ASEAN 2023.
“Setelah kita sukses menyelenggarakan KTT G20, saya melihat banyak sekali UMKM yang terlibat seperti saat side event pesta rakyat yang dilaksanakan pada (hari) Minggu lalu, 70 UMKM dan 6.000 pengunjung hadir. Juga mobil-mobil listrik hadir di sini sebagai bentuk bagian dari green destination,” ujarnya dikutip MNEWS.co.id dari keterangan pers Kemenparekraf.
Sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas, Labuan Bajo memiliki daya tarik wisata unggulan. Di antaranya, para wisatawan bisa menikmati Labuan Bajo dengan Live on Board (LOB) yang diinisiasi dan dirintis oleh para pelaku parekraf di Indonesia. Ini menunjukan sisi terbaik dari pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, selain juga keberadaan Komodo sebagai daya tarik utama.
“Kalau dulu yang dijual resort dan hotel yang megah, sekarang dengan konsep personalize, customize, localize, dan smaller in size, phinisi-phinisi ini harus menjadi unggulan dan memberikan dampak bagi geliat ekonomi masyarakat dan menambah kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan jika Kemenparekraf berharap target dari total kunjungan sesuai dengan kapasitas Bandara Internasional Komodo 1,1 juta bisa tercapai.
“Tapi yang harus diperhatikan adalah dampak dari ekonomi lokalnya, kepada lapangan kerja masyarakat. UMKM setempat ini yang harus kita utamakan dan harus kita perkuat,” ujarnya.