Jakarta, MNEWS.co.id – Saat ini Kementerian Perindustrian sedang berupaya untuk revitalisasi sentra industri kecil dan menengah (IKM) yang ada di Sulawesi Tengah khususnya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Kegiatan ini bertujuan untuk terus mendorong tumbuhnya wirausaha baru (WUB) pada sektor IKM sekaligus meningkatkan penyerapan tenaga kerja agar dapat mampu meningkatkan perekenomian setempat.
“Upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), di antaranya melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, produktivitas, kreativitas, dan inovasi,” kata Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Jakarta, Rabu (21/8).
Dilansir dari siaran Kemenperin, Gati mengungkapkan kegiatan revitalisasi IKM yang berada di tiga wilayah Sulawesi Tengah itu juga dalam rangka untuk membangkitkan kembali semangat usaha pasca bencana yang terjadi beberapa waktu waktu lalu yang terkena dampak gempa bumi disertai tsunami dan likuifaksi.
“Musibah itu menyebabkan banyak korban jiwa maupun kerugian ekonomi dengan skala yang cukup besar. Selain itu, ikut menyusutkan kapasitas produksi di sektor industri, yang berakibat pada kerugian finansial bahkan pertumbuhan pembangunan mengalami penurunan,” ungkapnya.
Sampai saat ini masa tanggap darurat masih memasuki masa rehabilitasi, Kemenperin bekerja sama dengan pemerintah daerah telah memberikan berbagai bantuan untuk meringankan beban para penyintas. Salah satunya adalah dengan menggelar pelatihan tentang desain dan memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan bagi sentra IKM rotan dan pakaian jadi di Kota Palu.
Selain itu kegiatan bimtek WUB IKM juga dibarengi dengan pemberian mesin dan peralatan konveksi di Kabupaten Sigi, dan selanjutnya bimtek WUB IKM akan memfasilitasi pemberian mesin dan peralatan bengkel roda dua dan pengelasan di Palu, Sigi, hingga Donggala.
“Selain bimtek, kami juga memberikan bantuan startup capital berupa peralatan produksi kepada kelompok usaha yang berada di Palu, Sigi dan Donggala,” ungkapnya.
Melalui kerjasama antara Kemenperin dengan segenap Dinas yang berperan pada sektor industri di Provinsi Sulawesi Tengah, Dirjen IKMA berharap dapat mengakselerasi petumbuhan jumlah WUB dan meningkatnya potensi senta IKM yang nantinya dapat berkontribusi untuk perekonomian wilayah setempat bahkan secara nasional.
Kemenperin mencatat pada tahun 2018, IKM di Sulawesi Tengah sudah mencapai 6.779 unit usaha dengan banyaknya 23.622 orang tenaga kerja. Sementara untuk total nilai investasinya memiliki jumlah sebesar Rp297 miliar dan nilai produksinya menembus hingga Rp2,8 triliun.
“Ditjen IKMA telah banyak melakukan pembinaan kepada pelaku IKM nasional melalui berbagai program dan kegiatan strategis seperti peningkatan kemampuan sentra IKM, pengembangan produk IKM, penumbuhan wirausaha baru IKM, restrukturisasi mesin dan peralatan IKM, serta workshop e-Smart IKM,” sebutnya.