Yogyakarta, MNEWS.co.id – Pasar Rakyat Nusantara digelar di kota pelajar, Yogyakarta. Festival yang menjadi bagian dari Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) dan Temu Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia tersebut, menghadirkan 16 UMKM yang berhasil meraup omzet penjualan hingga Rp283,2 juta.
“Hingga hari ketiga, omzet penjualan dari 16 UMKM di sini cukup fantastis, mencapai hampir Rp300 juta,” kata Staf Khusus II Menteri BUMN Judith Jubiliana Navarro Dipodiputro sebagaimana dilansir dari ANTARA, saat jumpa pers di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (15/9/18).
Menurut Judith, hampir keseluruhan peserta Sidang Umum ke-35 ICW dan Temu Nasional 1.000 Organisasi Perempuan Indonesia yang mencapai 2.057 orang mampir ke Pasar Rakyat Nusantara itu. Dalam penyelenggaraan Pasar Rakyat Nusantara itu, ada 16 BUMN yang terlibat melalui Rumah Kreatif BUMN (RKB).
Melalui RKB tersebut, kata Judith, BUMN bertujuan membantu UMKM Indonesia untuk berkompetisi dan memeroleh akses pasar yang lebih luas.
Ketua Bidang Pameran, Venue, dan Akomodasi Panitia Sidang Umum ke-35 ICW Renny Sofia Hani mengatakan pencapaian omzet penjualan selama 3 hari penyelenggaraan Sidang Umum ICW telah melampaui target yang sebelumnya diperkirakan mencapai Rp200 juta.
“Sebelumnya bisa mencapai Rp200 juta saja sudah bagus. Tetapi ini melebihi perkiraan kami, ” kata Renny.
Aneka produk yang dijual dalam Pasar Rakyat Nusantara untuk produk fesyen mulai dari batik, songket, hingga aneka asesori dengan desain khas dari 34 provinsi dan berkualitas ekspor. Sedangkan untuk kuliner sebagian besar adalah aneka makanan kering.
Ia merinci untuk penjualan pada hari pertama (12/9) pasar rakyat dibuka, omzet penjualan mencapai Rp33.335.260 dengan produk yang paling banyak diminati berupa tape ketan, pada hari kedua (13/9) omzet penjualan mencapai Rp111.386.000 dengan produk yang paling laku berupa cake dan salak, sedangkan pada hari ketiga (14/9) omzet penjualan mencapai Rp138.473.875.
Menurut Renny, pada dasarnya Pasar Rakyat Nusantara hanya merupakan wahana untuk memperkenalkan produk UMKM binaan BUMN. Dengan demikian, pembelian maupun penjualan produk diharapkan tidak hanya berhenti melalui pasar tersebut.
“Perolehan mencapai hampir Rp300 juta itu yang melalui transaksi langsung. Selebihnya masih ada yang akan ditindaklanjuti dengan pemesanan secara online seperti melalui Blanja.com,” kata dia.
Sumber: Antara