Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Purbalingga, MNEWS.co.id – Samuel Wattimena selaku staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), harus tetap bisa mengedepankan serta menjaga kualitas produk yang telah dihasilkan oleh sektor tersebut agar bisa tembus ke pasar global.

“Cukup banyak pelaku UMKM berlindung dengan kata UKM. Berlindung dalam arti kalau produknya kurang baik, maka akan dikatakan ‘ini kan UKM’, kalau mereka berproduksi tidak menepati waktu alasannya karena UKM. Ini tidak boleh terjadi lagi.” ujar Wattimena pada peringatan Hari UMKM Nasional Tahun 2019 di Kampung Duku, Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga, Jawa Tengah.

Dirinya menambahkan bahwa UKM (usaha kecil dan menengah) ataupun UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) mempunyai keinginan untuk maju dan harus memiliki strandarisasi yang dibuat sesuai dengan kemampuan tersendiri. Contohnya adalah dalam menentukan kapasitas produksi harus yakin terhadap ketersediaan bahan bakunya.

“Jangan sampai usaha kita kekurangan bahan baku. Hal ini dinilai sangat berbahaya, terlebih jika pemerintah sudah gencar mempromosikan produk UMKM di daerahnya. Saat datang pesanan dalam jumlah banyak, pelaku usaha tidak dapat memenuhi permintaan pasar,” ujarnya.

Dyah Hayuning Pratiwi selaku Bupati Purbalingga, mengharapkan  bahwa UMKM di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dapat terus belajar dan tidak bosan untuk meningkatkan kualitas maupun kreativitas untuk berinovasu sehingga dapat mandiri dan berdaya saing.

“Dari data yang ada, Purbalingga terdapat 123.000 UMKM yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 345.000 orang. Bahkan produk UMKM Purbalingga sudah ada yang go internasional,” ujarnya dilansir dari Antaranews.

Contoh prestasi yang telah dilakukan oleh salah satu seorang pelaku UMKM asal Purbalingga yaitu Novi yang sempat mewakili Indonesia untuk kegiatan tingkat internasional di London, Inggris. Selain itu produk berupa abon yang telah dihasilkan oleh Novi juga telah diekspor ke Inggris, Timur Tengah, dan juga Malaysia.

Dirinya juga menambahkan bahwa UMKM merupakan salah satu perekonomian yang penting dalam ekonomi nasional. ” Bahkan UMKM merupakan sektor yang paling kuat dan survive. Terbukti saat krisis moneter tahun 1997, hanya sektor UMKM yang tetap berdiri tegak di tengah badai krisis moneter dan saat ini, UMKM yang menjadi penyangga bagi perekonomian nasional,” ujarnya.