Nusa Dua, MNEWS.co.id – Film masih menjadi salah satu medium yang tepat dan efektif untuk memperkenalkan budaya suatu negara ke negara lain. Tidak hanya itu, film juga mampu berkontribusi membuat industri musik suatu negara berkembang.
Founder and CEO of BAP Productions, Bolanle Austen-Peters menyatakan hal itu saat menjadi pembicara pada acara World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 di Plenary Hall, Bali Nusa Dua Convention Center beberapa saat yang lalu.
“Melalui film saya memperkenalkan Nigeria ke luar negeri,” kata perempuan yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
Menurutnya, negara di Afrika Barat ini memiliki jalan panjang untuk mengembangkan industri filmnya. Dulu, sangat sulit untuk dapat menayangkan film Nigeria. Bahkan film yang telah dikirim ke tujuh festial film internasional pun tidak bisa diakses dengan mudah. Penonton sulit menemukannya.
Padahal, lanjutnya, industri film mampu menyediakan lapangan kerja. Film mampu memberi dampak besar terhadap perekonomian dengan memberi sumbangan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan mengurangi pengangguran. “Bahkan saat ini industri film di Nigeria mampu menarik investor luar negeri,” ungkap Bolanle.
Setelah melalui jalan berliku dan menghadapi berbagai kendala regulasi, akhirnya, bersama para sineas di Nigeria, ia mampu mengembangan industri film negaranya. Perkembangan industri film di Nigeria ditandai dengan terbangunnya enam studio film di Lagos, Nigeria.
Tak hanya itu, perkembangan industri film juga membuat industri musik juga ikut berkembang. Bahkan, kata Bolanle, saat ini musik-musik dari Nigeria sering diputar di Amerika dan Eropa. “Perkembangan industri film dan musik ini mampu menghidupkan warisan budaya Nigeria,” ucap Bolanle.
Ia menilai, Indonesia juga kaya akan budaya, tapi belum banyak orang yang mengetahuinya. Karena itu dia berpesan, agar Indonesia terus berpromosi melalui film. “Untuk ini, kami membuka kesempatan kerja sama Nigeria-Indonesia dalam bidang perfilman,” ujar Bolanle.