Tangerang, MNEWS.co.id – Dalam upaya meningkatkan ekspor khususnya produk konsumsi, kerja sama dengan perusahaan retail dan distributor besar di luar negeri dinilai penting untuk menunjang peredaran. Salah satu bentuk kerja samanya diwujudkan oleh pemerintah dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perwakilan dagang Indonesia di luar negeri dengan beberapa perusahaan retail dan distributor besar negara mitra dagang.
Penandatanganan ini dilaksanakan di sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, pada Kamis (25/10/18).
Perwakilan dagang RI yang menjalin kerja sama dengan retail dan distributor besar yaitu Atase Perdagangan RI di Kuala Lumpur, Malaysia dengan Mydin Mohamed Holdings Berhad; Atase Perdagangan RI di Canberrra, Australia dengan Sony Trading Trading Pty. Ltd; Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Dubai dengan Lulu Hypermart, Uni Emirat Arab; dan ITPC Johannesburg, Afrika Selatan dengan Advance Cash and Carry.
“Keempat negara ini merupakan mitra dagang potensial Indonesia. Ke depan, hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara tersebut harus lebih ditingkatkan karena masih banyak peluang kerja sama yang dapat dimanfaatkan,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Arlinda.
Ia menyampaikan, penandatanganan MoU ini, merupakan momen penting untuk meletakkan aras baru kemitraan pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha dari negara mitra seperti peretail dan distributor. Hal tersebut dimungkinkan karena peretail dan distributor memiliki jaringan relatif besar yang dapat menjual produk Indonesia sampai ke tangan konsumen akhir lebih cepat dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekspor nasional.
“Melalui kemitraan ini Pemerintah Indonesia dapat memberikan fasilitas yang lebih baik kepada para pelaku usaha kita dalam inovasi bisnis, pengembangan bisnis, memperkuat daya saing, dan menangkap peluang global,” terang Arlinda.
Menurutnya, penandatanganan MoU merupakan salah satu langkah strategis Indonesia untuk menggenjot nilai ekspor nasional. Hal ini sejalan dengan target pertumbuhan ekspor nonmigas yang telah ditetapkan tahun 2018 yaitu sebesar 11 persen atau sebesar USD 169,819 milliar.
Ia berharap melalui kerja sama ini produk Indonesia khususnya barang konsumsi dapat dinikmati masyarakat luas dan dijual di pasar serta, dapat lebih dikenal oleh konsumen global.
“Selama ini beberapa produk Indonesia telah dikenal oleh konsumen rumah tangga di luar negeri seperti mi instan, sabun dan deterjen, ikan tuna, ban kendaraan bermotor, kopi, dan teh,” pungkasnya.
Sumber: Kementerian Perdagangan